REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Badan Antariksa Amerika (NASA) telah merilis audio dari lubang hitam di pusat kluster galaksi Perseus. Galaksi ini berjarak lebih dari 200 juta tahun cahaya dari Bumi.
Gelombang suara di dalamnya ditangkap dalam bentuk data astronomi oleh observatorium sinar-X Chandra NASA dan kemudian diubah menjadi suara yang bisa didengar manusia.
Meskipun ada "kesalah pahaman yang populer" bahwa "tidak ada suara di ruang angkasa" karena tidak ada media untuk dilalui gelombang suara, audio yang baru dirilis terdengar sangat mirip dengan komposisi Hans Zimmer.
Menurut para ahli badan antariksa, Perseus yang diselimuti gas panas yang merupakan sebuah kumpulan galaksi dengan lebar 11 juta tahun cahaya. Kumpulan galaksi ini dapat diterjemahkan ke dalam audio.
Gas yang mengelilingi ratusan bahkan ribuan galaksi ini, bertindak sebagai media gelombang suara untuk merambat. Sonifikasi dicapai dengan mensintesis ulang gelombang suara ke jangkauan pendengaran manusia, dengan meningkatkannya sebesar 57 atau 58 oktaf di atas nada aslinya.
Komposer Hans Zimmer, yang menyusun soundtrack untuk film fiksi ilmiah pemenang Academy Award Interstellar, telah menciptakan musik yang terdengar sangat mirip dengan suara terbaru NASA.
Upaya sebelumnya pada sonifikasi data astronomi dari observatorium sinar-X Chandra menggunakan berbagai alat musik seperti biola untuk mereplikasi suara-suara tersebut. Pekan Lubang Hitam tahun ini ditandai dengan perilisan suara, yang merupakan bagian dari inisiatif Universe of Learning NASA.