REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah menyatakan robot penggali Mars gagal menggali jauh ke dalam planet Mars untuk mengukur suhunya. Ilmuwan di Jerman menghabiskan dua tahun mencoba agar gundukan dapat mengebor ke kerak Mars. Tetapi perangkat sepanjang 16 inci atau 40 sentimeter yang merupakan bagian dari pendarat InSight NASA tidak bisa mendapatkan cukup gesekan di tanah merah.
Seharusnya itu dapat mengubur 16 kaki atau 5 meter ke Mars. Namun, hanya dibor beberapa kaki (sekitar setengah meter). Misi ini gagal setelah gundukan itu sudah menghantam dirinya dengan 500 pukulan pada Kamis, pekan lalu.
“Kami telah memberikan semua yang kami miliki, tetapi Mars dan gundukan heroik kami tetap tidak cocok,” kata Badan Antariksa Jerman sekaligus Ilmuwan Utama, Tilman Spohn, dilansir Livemint, Senin (18/1).
Upaya tersebut akan menguntungkan untuk penggalian di Mars selanjutnya. Menurut NASA, suatu hari nanti, astronot mungkin perlu menggali ke Mars untuk mencari air beku, membuat bahan bakar, atau mengtahui tanda-tanda kehidupan mikroskopis masa lalu.
Desain gundukan didasari pada tanah Mars yang diperiksa oleh pesawat ruang angkasa sebelumnya. Ternyata tidak seperti kotoran yang menggumpal yang ditemui kali ini. Seismometer Prancis milik InSight telah mencatat hampir 500 Marsquake.
Pada Selasa, suhu paling tinggi 17 derajat Fahrenheit atau -8 derajat Celsius dan paling rendah -56 derajat Fahrenheit atau -49 derajat Celsius di Elysium Planitia, wilayah di Mars. Para peneliti diberikan perpanjangan waktu dua tahun untuk menulis karya ilmiah terkait wahana penjelajah yang berlangsung sampai akhir 2022.
InSight mendarat di Mars pada November 2018. Ini akan bergabung dengan penjelajah terbaru NASA, Perseverance yang akan mencoba melakukan pendaratan pada 18 Februari nanti.