REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wahana penjelajah Mars Curiosity akan menjalani "transplantasi otak" pada akhir pekan dengan melakukan pembaharuan perangkat lunak untuk menjalankan tugas-tugas baru di planet merah itu, demikian Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, Jumat.
Peningkatan (upgrade) itu akan dilakukan secara bertahap pada 10-13 Agustus untuk mempersiapkan wahana antariksa itu untuk tugas-tugas selanjutnya seperti berkendara dan menggunakan lengan robotiknya.
Menurut JPL, versi terbaru dari perangkat lunak itu, yang telah diunggah ke memory Curiosity saat misi penerbangan Mars Science Laboratory dari Bumi pada November lalu, akan diinstal di komputer utama wahana penjelajah Mars tersebut.
"Kami mendesain misi itu dari awal untuk bisa melakukan 'upgrade' perangkat lunak sebagaimana dibutuhkan untuk berbagai fase misi yang berbeda," kata Kepala Bagian Perangkat Lunak Mars Science Laboratory, Ben Cichy, di JPL.
"Versi perangkat lunak untuk penerbangan Curiosity digunakan hanya untuk mendaratkan wahana. Perangkat itu mengandung kapabilitas yang tidak kami perlukan lagi," kata dia.
Perangkat lunak itu memberikan kemampuan dasar untuk menjalankan wahana di permukaan planet. "Namun kami telah merencanakan dari awal untuk menggantinya setelah pendaratan dengan versi software penerbangan yang dioptimalkan untuk operasi di permukaan," kata Cichy.
Perangkat pengolahan citra (gambar) untuk memeriksa halangan adalah kunci dari perangkat lunak itu sehingga memungkinkan jarak pengendaraan yang jauh karena Curiosity bisa mengidentifikasi dan menghindari bahaya dan berjalan pada rute yang aman, kata JPL.
Kemampuan lain dari perangkat lunak itu adalah memfasilitasi penggunaan alat-alat di ujung lengan robotik Curiosity.
Saat Curiosity dalam proses penyelesaian transisi perangkat lunak itu, tim ilmiah misi itu melanjutkan untuk menganalisis gambar lingkungan sekitar yang diambil wahana itu di dalam Kawah Kawah Gale.
Para ilmuwan JPL mendiskusikan fitur-fitur apa yang digunakan untuk melakukan penelitian setelah beberapa pekan setelah pemeriksaan dan pengamatan awal untuk menilai perlengkapan di wahana itu dan karakteristik dari lokasi pendaratannya.
Curiosity membawa 10 instrumen ilmiah dengan bobot total 15 kali lebih besar daripada para pendahulunya, Spirit dan Opportunity.
Beberapa dari alat itu, seperti instrumen penembak laser untuk memeriksa komposisi dasar dari batuan dari jarak jauh, adalah salah satu alat yang baru digunakan di Mars.
Curiosity juga akan menggunakan bor dan sekop, terdapat di ujung lengan robotik, untuk mengumpulkan tanah dan sampel serbuk bagian dalam batuan kemudian mengayak dan membungkus sampel-sampel itu ke bagian laboratorium analisis di wahana itu dalam upaya mencari tanda-tanda kehidupan baik yang ada di masa lalu maupun sekarang.
Lokasi pendaratan Curiosity yang berada di Kawah Gale merupakan bentang pegunungan bagian dalam kawah yang berlapis-lapis. Pengamatan yang dilakukan dari orbit mengidentifikasi adanya tanah liat dan mineral sulfat di lapisan bagian bawah yang menandakan bahwa bagian tersebut dulu pernah basah, kata JPL.
Proses pembaharuan perangkat lunak itu diharapkan berlangsung selama paling tidak empat hari. Selama masa itu, semua aktifitas, termasuk yang ilmiah, akan ditunda.
Menurut JPL, alasan dari penundaan itu adalah untuk menghindarkan terjadinya gangguan dan memberikan waktu yang cukup bagi para ahli untuk menyelesaikan transfer dan menguji bahwa segalanya berfungsi sesuai rencana.
Setelah proses itu selesai, para ilmuwan akan melanjutkan pengecekan instrumen Curiosity serta melakukan observasi ilmiah awal.