REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Para peneliti melihat Planet Mars sedikit berputar atau bergoyang pada sumbu porosnya. Mars bergerak sekitar 4 inci (10 sentimeter) dari pusat setiap 200 hari atau lebih. Namun, mereka tidak mengetahui apa penyebab Planet Mars bisa melakukan seperti itu.
Dilansir dari livescience, menurut blog berita American Geophysical Union (AGU), Eos bumi merupakan yang pertama menunjukkan fenomena bergoyang. Sekarang Planet Mars menjadi planet kedua di alam semesta yang menunjukkan fenomena tersebut.
"Goyangan miring ini memiliki efek yang dapat diabaikan di planet kita tetapi masih menghadirkan teka-teki. Goyangan secara alami akan mereda dalam waktu satu abad sejak asalnya, tetapi goyangan planet kita saat ini telah berlangsung lebih lama dari itu," kata Penulis Sains Jack Lee yang dikutip dari livescience, Senin (11/1).
Dia melanjutkan di Bumi, goyangan jauh lebih terasa. Kutub planet bergerak sekitar 30 kaki (9 m) dari poros rotasinya, bergoyang dalam pola melingkar yang berulang setiap 433 hari atau lebih.
Lalu, ia telah menghitung kalau goyangan seharusnya mereda secara alami dalam satu abad sejak muncul tetapi goyangan planet saat ini telah berlangsung lebih lama dari itu.
"Sebuah studi pada 2001 menilai sesuatu mungkin kombinasi dari perubahan tekanan di atmosfer dan lautan tampaknya terus-menerus menyulut kembali goyangan, meskipun mekanisme pastinya masih belum diketahui. Goyangan Mars sama membingungkannya," kata dia.
Para penulis studi baru mendeteksi goyangan menggunakan 18 tahun data yang dikumpulkan oleh tiga satelit yang mengorbit di Planet Merah seperti Mars Odyssey, Mars Reconnaissance Orbiter, dan Mars Global Surveyor. Pergeseran kecil di Planet Mars ini juga harus diselesaikan dengan sendirinya, tim menghitung tetapi saat ini tampaknya semakin kuat.
Menurut Jack, tanpa lautan, Mars dan rotasinya yang goyah dapat diatur oleh perubahan tekanan atmosfer saja tetapi studi lebih lanjut tentang planet ini diperlukan untuk mengetahui secara pasti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika