Senin 04 Jan 2021 17:34 WIB

Tren Ancaman Dunia Maya yang Harus Diwaspadai Tahun 2021

Serangan siber diprediksi akan semakin meningkat pada tahun 2021.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Keamanan Siber. Ilustrasi
Foto:

Ransomware

Kaspersky telah mengamati penurunan serangan ransomware di seluruh wilayah Asia Tenggara baru-baru ini. Namun, perusahaan keamanan siber telah memperhatikan bahwa ancaman ransomware menjadi lebih berbahaya, canggih dan tertarget. Jumlah uang yang diminta oleh kelompok ransomware juga telah meningkat secara signifikan.

Kematian terkait ransomware, yang pertama tercatat, hadir di Jerman tahun 2020 di mana seorang pasien harus dialihkan ke rumah sakit lain karena serangan dunia maya yang sedang berlangsung, namun akhirnya meninggal sebelum mencapai pusat medis. Sementara jumlah uang tebusan yang diminta mungkin akan terus meningkat.

Keamanan cloud

Semakin banyak perusahaan yang menggabungkan cloud dalam model bisnis mereka karena kenyamanan dan skalabilitas yang ditawarkan. Namun, ini menjadi permukaan serangan yang relatif baru dan meningkat seiring semakin banyaknya bisnis yang bergabung.

Mungkin ada jumlah pelanggaran yang meningkat pada infrastruktur, jika perusahaan membuat kesalahan pemula dan tidak menerapkan langkah-langkah serta solusi keamanan tepat yang seringkali menjadi kasus bagi pengguna baru.

Industrial control system (ICS)

Pada tahun ini, Asia Tenggara telah menjadi salah satu wilayah yang paling parah terkena serangan ICS menurut beberapa peringkat. Namun, Kaspersky juga memantau banyak fokus yang datang di pemerintah untuk menghadang peristiwa semacam itu.

Malaysia telah mendedikasikan 1,8 miliar ringgit untuk strategi keamanan siber nasionalnya pada 2020-2024. Badan Enkripsi Siber Nasional (BSSN) Indonesia juga nampaknya giat meningkatkan strategi ketahanan siber melalui kemitraan dengan negara-negara seperti Australia sejak tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement