Pemilu
Malaysia baru-baru ini menyatakan akan melakukan pemilihan ulang setelah pandemi teratasi. Vietnam juga berencana untuk melakukan pemilihan umum pada 2021. Sementara Filipina dijadwalkan untuk mengadakan nasional pada 2022.
Seperti yang disorot sebelumnya, Covid-19 mendorong banyak pengguna untuk online pertama kalinya di seluruh wilayah. Singkatnya, seluruh wilayah cukup matang untuk potensi kampanye disinformasi.
Peneliti Kaspersky niscaya akan melihat taktik seperti itu semakin banyak digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan. Sebab, setiap negara semakin dekat dengan pemilihan umum pada 2021 dan seterusnya.
Indonesia mengadakan pemilihan umum pada 2019 dan baru tahun ini Kaspersky melihat pelanggaran di mana informasi pribadi para pemilih dibocorkan secara online oleh sekelompok peretas. Sama seperti beberapa dari negara lain yang bersiap mengumpulkan informasi terbaru tentang para pemilih selama pemilu yang akan datang, bukan hal mengejutkan bahwa upaya intrusi serupa mungkin terjadi di sini juga.