REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pakar keamanan dari Tim Riset dan Analisis Global ( GReAT) Kaspersky membuat daftar utama yang harus diperhatikan pada 2021 di kawasan Asia Tenggara. Muhammad Umair, Peneliti Keamanan untuk Tim Riset dan Analisis Global (GReAT ) Asia Pasifik di Kaspersky, memberi gambaran seperti apa lanskap ancaman keamanan siber pada 2021.
Digitalisasi
Di bawah norma baru, mayoritas sektor di kawasan ini semakin mengalami transformasi digital dalam perlombaan demi bertahan hidup. Tahun 2020 telah menunjukkan peningkatan drastis dalam penggunaan layanan dan transaksi pembayaran online, serta semakin banyak potensi jatuhnya korban kejahatan dunia maya.
Kaspersky telah menyaksikan peningkatan jumlah serangan phishing di paruh pertama 2020. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2021.
Ada banyak umpan yang beredar dengan tema Covid-19 tahun ini. Saat ketersediaan vaksin semakin dekat, mungkin ada umpan serupa yang menggabungkan tema vaksinasi.
Demikian pula, keamanan perimeter akan menjadi salah satu area yang perlu mendapatkan perhatian signifikan sepanjang 2021. Sebab, orang-orang terus bekerja dari rumah, terhubung ke jaringan perusahaan melalui VPN.
Fokus yang meningkat pada kerja jarak jauh dan ketergantungan pada VPN membuka potensi vektor serangan lainnya: pengambilan kredensial pengguna melalui pendekatan rekayasa sosial dunia nyata seperti phishing suara atau "vishing" untuk mendapatkan akses ke VPN perusahaan.
Kemungkinan lainnya adalah para pelaku kejahatan siber dapat mencapai tujuan spionase mereka tanpa menyebarkan malware di lingkungan korban.