Senin 12 Aug 2019 22:46 WIB

China akan Wujudkan Roket yang Dapat Digunakan Ulang

Penggunaan roket yang dapat digunakan kembali dapat mengarah pada pengurangan biaya.

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).
Foto: AFP
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan ruang angkasa Cina Link Space telah menyelesaikan tes ketiga untuk roket yang dapat digunakan kembali (reusable) dalam lima bulan. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan negara itu untuk mengembangkan kunci teknologi dalam upaya yang terjangkau, secara khusus diharapkan dalam penyebaran satelit.

Roket RLV-T5 dari LinkSpace meluncur di gurun di Provinsi Qinghai pada pukul 9.30 pagi waktu setempat. Roket itu terbang setinggi 300 meter, sebelum kembali ke landasan peluncuran sendiri setelah 50 detik.

Menurut CEO LinkSpace, Hu Zhenyu perusahaan yang berbasis di Beijing itu akan meluncurkan RLV-T16 generasi berikutnya pada tahun depan. Roket ini diklaim akan mampu mencapai ketinggian hingga 150 kilometer.

Dilansir Japan Today, RLV-T5 telah terbang hingga 20 meter dan 40 meter dalam dua tes yang diadakan pada Maret dan April lalu. Cina melihat rasi bintang satelit komersial dapat menawarkan berbagai layanan yang dibutuhkan, mulai dari internet berkecepatan tinggi untuk pesawat dan daerah pedesaan hingga pelacakan pengiriman batubara dan lalu lintas komuter.

Peluncuran yang andal, murah, dan dapat dilakukan secara sering akan menjadi kunci utama. Selain itu, roket yang dapat dipulihkan, baik sebagian maupun seluruhnya seperti Falcon 9 dari SpaceX yang membuat misi penyebaran satelit yang akhirnya terjangkau.

SpaceX telah menggunakan roket recoverable atau dapat dipulihkan pada sejumlah misi orbital sejak peluncuran bersejarah yang dilakukan pada awal 2017. Langkah ini telah memicu Eropa, Rusia, Jepang dan China untuk mempercepat penelitian negara tersebut masing-masing, atas teknologi atau setidaknya mempertimbangkan untuk mempelajarinya.

Penerbangan uji coba LinkSpace pada Sabtu (9/8) datang pada pengiriman satelit bersejarah oleh perusahaan swasta Cina iSpace. ISpace yang berbasis di Ibu Kota China, Beijing, pekan lalu mengatakan bahwa mereka juga berencana untuk meluncurkan roket yang dapat dipulihkan pada 2021.

Desain yang dapat digunakan kembali dari roket generasi berikutnya dapat mengarah pada pengurangan biaya yang diperkirakan sebesar 70 persen, seperti yang diperkirakan iSpace.

LinkSpace sebelumnya juga mengatakan kepada  berharap biaya setiap peluncuran tidak lebih dari 30 juta yuan (4,25 juta dolar AS) yang juga dapat digunakan kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement