Rabu 09 May 2018 10:28 WIB

Cara Android P Batasi Pengguna Interaksi dengan Gawai

Android P menampilkan pengingat berapa lama interaksi dengan gawai.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Android
Foto: AP
Android

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Google telah merilis versi baru sistem operasi Android yang dikenal dengan nama Android P, Selasa (8/5). Dalam sistem teranyarnya ini, Google tampaknya ingin memperkenalkan penggunaan perangkat elektronik yang lebih sehat dengan mengenalkan fitur Digital Wellbeing.

Dikutip dari Independent, pembaruan di versi beta Android P menyematkan fitur kontrol durasi penggunaan gawai. Android P akan memberi peringatan jika pengguna terlalu lama menghabiskan waktu dengan ponselnya.

Dengan dibenamkannya kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), ponsel dapat mengumpulkan data seberapa besar tingkat kecerahan layar yang nyaman bagi mata pengguna. Ponsel juga bisa menyetop berjalannya aplikasi yang menyedot baterai jika aplikasi itu jarang digunakan.

Android P akan menampilkan di dasbornya berapa lama pengguna menghabiskan waktu dengan gawainya. Di dalamnya juga diinfokan berapa lama waktu yang dihabiskan pengguna di setiap aplikasi, berapa kali pengguna mengecek ponselnya, dan berapa banyak notifikasi yang diterima.

Fitur kontrol tak lupa disertakan bagi mereka yang khawatir menghabiskan banyak waktunya dengan smartphone. Pengguna bisa menyetel durasi waktu pemakaian di setiap aplikasi. Ketika batas waktu penggunaan aplikasi sudah habis, layar akan berubah menjadi abu-abu.

Aplikasi lain seperti Youtube akan mengingatkan pengguna jika mereka sudah terlalu lama menggunakan aplikasi tersebut. Youtube akan memunculkan peringatan apakah pengguna mau beristirahat sejenak.

Pengguna smartphone yang setiap hari menerima banyak notifikasi juga dapat mengubah mode ponsel menjadi mode diam. Dengan demikian, tidak akan ada notifikasi yang masuk ke ponsel, kecuali dari orang-orang tertentu atau dari panggilan masuk berulang.

Google juga menambahkan mode wind down bagi pengguna yang ingin tidur nyenyak tanpa diganggu ponselnya. Layar ponsel akan berubah warna menjadi abu-abu sehingga pengguna dapat memangkas interaksi dengan gawainya saat ingin beristirahat.

Sameer Samat, VP Product Management untuk Android, mengatakan bawha perusahaannya sudah lama mengerjakan fitur tersebut berdasarkan riset terhadap konsumen. "Ada 2 miliar pengguna Android. Ini adalah sistem operasi mobile terbesar di dunia. Kami adalah OS dan kami merasa perlu untuk melakukan lebih di area. Kami merasa punya tanggung jawab untuk memberikan lebih," ungkapnya dilansir dari the Verge.

Dalam Konferensi Google I/O 2018, perusahaan yang dipimpin Sundar Pichai ini meyakinkan bahwa ke depan akan makin banyak terobosan fitur yang dihadirkan untuk membatasi penggunaan gawai. Ini karena Google telah banyak menerima keluhan dari orang-orang yang tidak bisa menyeimbangkan waktu saat memanfaatkan teknologi. Akibatnya waktu habis untuk menatap layar gawai, sementara aktivitas lainnya terbengkalai.

Data Google menyebut lebih dari 70 persen pengguna ponsel pintar ingin menyeimbangkan waktu di depan gawai dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Sejak lama pakar medis juga sudah mengingatkan efek buruk gawai terhadap kesehatan mental. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement