Rabu 25 Nov 2015 08:26 WIB

Mengenal Lifi dan Powifi, Teknologi Nirkabel Pengganti Wifi

Rep: c25/arsip/ Red: Dwi Murdaningsih
Visualisasi suara gelombang wifi.
Foto:

Kini, ilmuwan telah menguji coba di kantor-kantor dan kawasan industri di Tallinn, Estonia. Sebagai laporan awal, mereka berhasul mencapai transmisi dara pada 1 GB per detik, atau 100 kali lebih cepat dibaningkan rata-rata kecepatan wifi saat ini. Ide lifi berawal dari Pavlos Manousiadis, Graham Turnbyll, dan Ifor Samuel, profesor bidang polimer dan fisika di University of St Andreas. Memiliki ide untuk memenuhi kebutuhan data internet di masa depan.

Mereka menulis artikel di The Conversation mengenai potensi penggunaan gelombang cahaya sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan data internet. Menurut mereka, bukan tidak mungkin bola lampu akan menjadi sumber 'pemancar' untuk internet. Jika internet sekarang dipancarkan melalui wifi, di masa depan internet bisa disediakan melalui lifi.

Ide itu berawal dari penggunaan tungsten pada bola lampu yang digunakan dalam industri lampu LED. Penggunaan tungsten bisa membuat lampu 30 kali lebih awat. Rupanya, penggunaan tungsten ini tidak terbatas pada penggunaan lampu, tapi juga pada penggunaan wifi, jaringan nirkabel untuk internet. Setelah wifi digunakan bertahun-tahun, mereka memunculkan istilah lifi.

Wifi digunakan dengan spektrum frekuensi radio dan gelombang mikro. Dengan pertumbuhan yang berlipat-lipat dari perangkat mobile kapasitas wifi diprediksi tidak akan mencukupi kebutuhan data. Pada 2019, menurut mereka, akan ada lebih dari 10 miliar perangkat mobile yang digunakan. Mereka akan bertukar data lebih dari 35 quintillo (10 pangkat 18) bita informasi setiap bulan. Hal ini tidak memungkinkan teknologi niknabel yang ada karena kemacetan frekuensi dan gangguan elektromagnetk.

Prinsip komunikasi mendasar adalah bagaimana transfer data  dengan ketersediaan bandwitdh yang ada. Spektrum frekuensi radio ini dirasa tidak cukup lagi melayani kebutuhan data yang ada. Jadi, lifi memiliki potensi untuk menggantikan frekuensi radio dan gelombang mikro wifi. Sebab, frekuensi radio pada spektrum elektromagnetik saat ini sudah sesak. (baca juga Ilmuwan memperkenalkan lifi sebagai pengganti wifi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement