Jumat 28 Aug 2015 14:44 WIB

Ada Serangan Ransomware tak Perlu Cemas, Mudah Diatasi Kok

Ransomware

JAKARTA -- Bila Locker Ransomware sering berlindung dibalik hukum dan pelanggaran dalam melakukan pemerasan . Crypto ransomware lebih terbuka dalam meminta uang kepada korban. Disarankan tidak membayar uang tebusan.

Para penyerang crypto ransomware merasa merekalah yang memiliki kontrol terhadap file korban. Karena itu mudah bagi mereka memeras para korban. Namun tak ada jaminan apakah mereka bisa membuka file Anda.

Crypto ransomware terkini menggunakan teknik enkripsi standar industri, menggabungkan kedua algoritma enkripsi simetris dan asimetris, untuk memungkinkan mereka melakukan enkripsi lebih cepat dan aman. Hal ini berarti jika ada file yang terenkripsi, tidak ada cara yang tepat untuk membuka file.

Crypto ransomware biasanya menggunakan teknik know-how untuk menarik perhatian. Bersamaan dengan penggunaan sandi yang terenkripsi, cybercriminals dibalik skema ini waspada sadar akan berjalannya tindak keamanan dam mengambil langkah untuk menyembunyikan infrastruktur network mereka pada dark web. Mereka juga memaksa para korban untuk berkomunikasi dengan mereka melalui network anonim, seperti Tor atau I2P.

Mengenai pembayaran, crypto ransomware cenderung memberikan harga premium di atas locker ransomware. Umumnya sebesar  300 dolar AS, meskipun jumlah sebenarnya dapat bervariasi di setiap negara. Crypto ransomware hampir secara eksklusif meminta pembayaran menggunakan bitcoins. Tentu saja hal ini dilakukan untuk melindungi identitas pelaku cyber crime di baliknya.

Hal penting untuk melindungi perlawanan terhadap crypto ransomware adalah untuk menghindari enkripsi terjadi di tempat pertama.

Menggunakan solusi keamanan multi-layered yang tepat untuk mencegah ransomware ter-instal pada komputer atau dari komunikasi dengan server remote. Sistem perlindungan behavioral-, heuristic-, dan reputation-based dapat membantu pemblokiran terhadap file mencurigakan tereksekusi.

Selalu mem-back up file dan data penting. Lakukan secara teratur dan buat beberapa salinan pada media online dan offline agar lebih aman. Jangan lupa backup. Backup merupakan satu-satunya solusi praktis pemulihan jika komputer terinfeksi.

Symantec menganjurkan korban tidak membayar uang tebusan karena dapat menambah masalah. '' Ingatlah, sekalipun Anda membayar, pelaku cyber criminals belum tentu dapat membuka file Anda, '' kata Halim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement