REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya untuk memperkuat keamanan siber pribadi, banyak pengguna berfokus pada penggunaan perangkat lunak penghapus malware. Melalui iklan-iklan yang kita klik sehari-hari, ternyata bisa menjadi ancaman serius.
Malware menjadi kata kunci yang sering muncul. Perusahaan-perusahaan merinci pentingnya mengunduh perangkat lunak penghapus malware mereka.
Apa itu malware? Dilansir Techradar pada Kamis (18/1/2024), malware merujuk pada perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyebabkan gangguan atau kerusakan pada perangkat, server, atau jaringan.
Serangan malware dapat membocorkan informasi pribadi, mendapatkan akses, atau mengganggu keamanan dan privasi komputer pengguna. Sensitivitas data pribadi membuatnya menarik bagi para peretas yang dapat memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi atau kejahatan.
Ransomware: Ancaman Terbesar
Dalam laporan "2023 Nastiest Malware" dari OpenText Cybersecurity, ancaman terbesar datang dari serangan ransomware. Ransomware adalah jenis malware yang memblokir akses ke data pengguna sampai mereka membayar sejumlah uang kepada peretas.
Iklan Google dan Ancaman Malware
Sayangnya, para peretas menggunakan berbagai cara untuk menyebarkan malware, salah satunya melalui iklan yang didukung oleh layanan Iklan Google. Meskipun banyak yang menganggap iklan tersebut aman, penemuan baru-baru ini oleh Malwarebytes menunjukkan bahwa tidak semua iklan dijamin keamanannya.
Kasus Situs Palsu WindowsReport
Malwarebytes menemukan situs web palsu WindowsReport yang dihosting di beberapa domain berbeda. Para peretas menggunakan malware Trojan, jenis malware yang disembunyikan sebagai perangkat lunak aman, untuk mengecoh pengguna agar mengunduh perangkat lunak berbahaya. Dalam kasus ini, peretas menggunakan iklan Google untuk mempromosikan versi berbahaya dari alat CPU-Z.
Taktik menyusup dan....