Jumat 01 Mar 2024 22:17 WIB

Intuitive Machines tak Gentar Rencanakan Pendaratan Kedua di Bulan

NASA mengandalkan serangkaian kunjungan pribadi berbiaya rendah ke bulan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Gambar yang disediakan oleh Intuitive Machines ini menunjukkan pendarat bulan Odysseus dengan latar belakang Bumi pada 16 Februari 2024. Gambar tersebut diambil tak lama setelah pemisahan dari tahap kedua SpaceX dalam perjalanan pertama Intuitive Machines ke bulan.
Foto:

Dan meskipun eksperimen lain mengecewakan (kamera yang dikembangkan oleh mahasiswa di Embry-Riddle Aeronautical University tidak pernah digunakan di luar angkasa sebagaimana mestinya), tapi beberapa di antaranya berfungsi dengan baik.

Lonestar Data Holdings, sebuah startup berbasis di Houston yang mengembangkan pusat data berbasis ruang angkasa, memiliki server kecil di dalam pesawat pendarat untuk menguji transmisi data antara Bumi dan bulan.

“Kami mendapatkan semua yang kami perlukan dari misi ini, dan kami sangat bahagia,” kata Kepala Eksekutif Lonestar, Chris Stott. Lonestar telah memesan ruang untuk penerbangan Intuitive Machines berikutnya tahun ini.

Misi yang disebut IM-2, telah terjual habis, dan misi ketiga sudah kembali direncanakan. Kepala Eksekutif Intuitive Machines, Steve Altemus mengatakan, bahwa sejak pendaratan tersebut, Badan Antariksa Eropa telah menyatakan minatnya untuk terbang dalam salah satu misi perusahaan tersebut.

Altemus mengatakan, kesalahan yang tidak mematikan itu telah menggambarkan serangkaian perbaikan yang harus dilakukan pada IM-2. Kesalahan paling parah dalam misi tersebut adalah lupa mematikan saklar pengaman yang mencegah laser pendaratan bekerja. Altemus mengatakan tim IM-1 semakin baik dalam mengantisipasi potensi masalah dan solusinya.

“Saat kami menjalankan misi, kami semakin memikirkan kemungkinan kegagalan, dan apa yang bisa kami dapatkan, dan apa yang harus kami perbaiki dalam jangka waktu tertentu,” kata dia.

Salah satu keberhasilan misi ini adalah, jika dilihat dari standar anggaran ruang angkasa di masa lalu, misi ini tergolong murah. NASA mengeluarkan 118 juta dollar AS untuk misi intuitive Machines, dan perusahaan itu sendiri menghabiskan sekitar 100 juta dollar AS.

“Ini bukanlah program bernilai miliaran dolar di era Apollo yang tidak bisa dihindarkan karena kegagalan. Ini adalah pertaruhan berbiaya rendah, jauh lebih murah. Jadi, kita bisa mencoba lagi,” kata Kepala Perusahaan Modal Ventura Space Capital, Chad Anderson.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement