Secara historis, senioritas seorang pekerja mencerminkan ukuran tim dan anggarannya. Dengan hadirnya AI, hal ini tidak akan terlalu mencerminkan gaji dan anggaran, namun perusahaan akan berkata,
"Saya akan memberikan imbalan atas dampak yang Anda berikan terhadap perusahaan," kata Jesuthasan.
Jika AI merestrukturisasi beban-beban kerja manusia dan menjadikan pekerja individu lebih produktif, kepala teknologi global EY Nicola Morini Bianzino mengatakan kepada Business Insider, metrik seperti jumlah laporan-laporan langsung atau besaran anggaran mungkin tidak lagi menjadi ukuran kepemimpinan yang memadai.
“Pada dasarnya Anda perlu membalikkan cara Anda memandang disiplin manajemen secara umum,” ujar Bianzino.
“Ini bukan tentang melakukan sesuatu yang saya lakukan kemarin dengan lebih efisien. Ini tentang melakukan sesuatu yang benar-benar berbeda,” tambahnya.