Kamis 25 Jan 2024 18:32 WIB

Ramai Dibicarakan, Apa Itu Baterai LFP?

Baterai LFP sudah menjadi sumber daya sebagian besar kendaraan listrik di pasar China

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  / Red: Friska Yolandha
Baterai Lithium Iron Phosphate (juga dikenal sebagai LFP atau LiFePO4) ramai dibicarakan usai debat calon wakil presiden, beberapa waktu lalu.
Foto:

Baterai LFP tidak mengandung oksigen sehingga meskipun dapat mengeluarkan sejumlah gas saat terjadi korsleting, baterai tersebut tidak akan terbakar seperti baterai nikel. Hal ini membuatnya jauh lebih aman dan tahan lama meskipun dengan mengorbankan kepadatan energi yang lebih rendah. 

Biasanya baterai LFP dibuat dengan arsitektur serupa dengan baterai nikel memiliki kepadatan energi sekitar 30 hingga 40 persen lebih rendah namun dapat bertahan selama ribuan siklus pengisian daya dan tahan terhadap penyalahgunaan pengisian daya yang lebih cepat. 

Sementara itu, permintaan LFP di Eropa diperkirakan akan tumbuh sebesar 20 persen per tahun hingga tahun 2030. Namun sejauh ini, permintaan tersebut hampir secara eksklusif dipenuhi oleh pemasok-pemasok non-Eropa. Dengan pengembangannya, kedua perusahaan bertujuan untuk berkontribusi pada pembentukan rantai nilai yang independen dan kuat di pasar baterai LFP Eropa, sekaligus mengurangi jejak karbon baterai-baterai. 

Perusahaan bahan kimia khusus LANXESS dan produsen bahan baterai bahan canggih IBU-tec telah menjalin kerja sama penelitian di sektor baterai. Dilansir Batteries News, Tujuan dari kedua perusahaan Jerman tersebut adalah mengembangkan oksida besi yang inovatif untuk produksi bahan katoda untuk baterai-baterai LFP sehingga meningkatkan kinerja jenis baterai ini. Perusahaan bertujuan untuk mengoptimalkan sifat elektrokimia baterai-baterai LFP, seperti kepadatan energi, kecepatan pengisian daya, dan jumlah siklus pengisian daya. 

Semakin banyak produsen mobil yang mengandalkan baterai-baterai LFP (litium/besi/fosfat) untuk kendaraan elektronik mereka, terutama untuk model-model volumetrik. Dibandingkan dengan sistem-sistem kimia sel NMC (nikel/mangan/kobalt oksida) dan NCA (nikel/kobalt/aluminium oksida), teknologi LFP menawarkan keunggulan-keunggulan biaya hingga 50 persen dan menjanjikan penggunaan yang lebih aman, karena sistem ini membuat baterai hampir tidak mungkin terbakar. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement