Blelly dan Marchand menyebutkan bahwa pesawat mungkin mendarat di wilayah yang belum dijelajahi di Samudra Hindia Selatan. Area yang mereka tunjukkan berdekatan dengan zona pencarian asli yang telah dicakup oleh perusahaan bawah laut Ocean Infinity dan pemerintah Australia antara tahun 2014 dan 2018.
Blelly dan Marchand juga memberikan bukti yang mendukung teori bahwa sistem komunikasi dan pelacakan pesawat dimatikan. Mereka menduga pilot mengubah jalur penerbangan.
"Apa niat para pembajak? Ini adalah wilayah yang sangat sensitif. Anda memiliki jangkauan radar di Thailand dan India Selatan, tetapi mereka tidak peduli,” ujar Marchand.
Menurut Marchand, wilayah tersebut tidak memiliki kendali dan visibilitas yang memadai, sehingga pembajak dapat melakukan tindakan apa pun tanpa terdeteksi. Seorang pengendali lalu lintas udara Angkatan Udara Prancis, Gilles Diharce, menjelaskan teori Blelly dan Marchand menyiratkan bahwa pesawat mendarat di wilayah yang belum dieksplorasi di Samudra Hindia Selatan.
Para ahli menegaskan bahwa pesawat tersebut bisa saja berada dalam area yang belum ditelusuri di Samudra Hindia Selatan, sejalan dengan teori mereka. Teori-teori lainnya, seperti adanya konspirasi pembajakan pesawat atau perbuatan misterius pilot, juga terus menjadi perbincangan, tapi, pencarian dalam area baru ini diharapkan membawa titik terang pada misteri yang menyelimuti nasib MH370 yang hilang.