Rabu 27 Dec 2023 10:42 WIB

Hilang 9 Tahun, Pesawat MH370 Diyakini Bisa Ketemu dalam 10 Hari di Area Pencarian Baru

Pesawat MH370 hilang sejak Maret 2014.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Pencarian ekstensif gagal untuk menemukan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.
Foto: Reuters/Andrew Winning
Pencarian ekstensif gagal untuk menemukan bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli penerbangan meyakini bahwa misteri yang melingkupi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sembilan tahun lalu bisa terpecahkan dalam hitungan hari di area pencarian baru. Pada Maret 2014, MH370 melakukan rute perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, menuju Ibu Kota Beijing, Cina, sebelum kehilangan kontak.

Meskipun telah dilakukan upaya besar untuk mencari pesawat di berbagai bagian lautan, hingga saat ini pesawat tersebut belum ditemukan. Nasib 239 penumpangnya tetap menjadi tanda tanya besar.

Baca Juga

Para ahli, seperti pilot Patrick Blelly dan pakar kedirgantaraan Jean-Luc Marchand, mengungkapkan keyakinan bahwa area baru yang mereka tentukan bisa menemukan pesawat MH370 dalam waktu 10 hari saja.

"Kami sudah merampungkan bagian kami. Kami memiliki proposal... wilayahnya kecil, dan dengan teknologi terbaru, kami bisa menelusurinya dalam 10 hari," kata Marchand, dilansir The Sun, Rabu (27/12/2023).

Sampai saat bangkai MH370 ditemukan, Marchand mengatakan tak seorang pun tahu pasti apa yang terjadi. Dia optimistis area pencarian yang diusulkan masuk akal.

photo
Seorang perempuan berdiri di depan papan ucapan duka cita di acara peringatan hHilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 di Kuala Lumpur, Malaysia, 3 Maret 2019.(AP Photo/Vincent Thian, file)

Teori yang digulirkan oleh Marchand dan Blelly menyiratkan kemungkinan pesawat itu sengaja dibajak oleh seorang pilot berpengalaman sebelum jatuh ke laut. "Kami yakin, dan bukti yang kami kumpulkan menunjukkan bahwa pembajakan itu mungkin dilakukan oleh seorang pilot berpengalaman,” ujar Marchand.

Teori ini didukung oleh klaim Marchand bahwa pilot tersebut mungkin telah menurunkan tekanan di dalam kabin dan mengendalikan pesawat dengan pelan untuk meminimalkan puing-puing, sehingga sulit terdeteksi.

"Ada pengurangan tekanan di dalam kabin... dilakukan secara halus untuk meminimalkan jejak puing-puing. Langkah ini diambil untuk menghindari pendeteksian atau penemuan," kata Marchand.

Marchand beranggapan bahwa MH370 tidak terdeteksi kecuali oleh pesawat militer. "Orang yang terlibat mengetahui bahwa jika pencarian dan penyelamatan dilakukan, pesawat akan berada di rute penerbangan," ujar Marchand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement