REPUBLIKA.CO.ID, REDMOND -- Pengguna yang menjalankan versi terbaru Windows 11 kehilangan beberapa aplikasi Microsoft setelah menjalankan System Restore. Menurut penasehat Microsoft, bug tersebut memengaruhi aplikasi MSIX yang berjalan pada Windows 11 versi 22H2.
Dilansir dari The Register, Kamis (19/1/2023), format pengemasan MSIX diperkenalkan pada 2018 di Windows 10. Format ini sebagai cara mempermudah pembaruan sistem seperti MSI dan ClickOnce, tetapi tidak dalam kasus ini.
Pengguna mengalami masalah saat mencoba menjalankan aplikasi Office setelah pemulihan. Hal sama juga terjadi pada Notepad, Paint, Cortana, dan Terminal, emulator terminal bagi mereka yang menggunakan command-line tools dan shell seperti Command Prompt, PowerShell, dan Windows Subsystem untuk Linux (WSL). Menurut Microsoft, daftar aplikasi ini bukan daftar lengkap.
“Semua aplikasi Windows yang menggunakan format paket aplikasi Window MSIX mungkin mengalami masalah ini,” katanya.
Masalah setelah pemulihan sistem mencakup pesan 'aplikasi ini tidak dapat dibuka'. Microsoft melihat banyak entri aplikasi di menu Start atau tidak mendapatkan respons sama sekali saat mencoba memulai aplikasi.
Selain itu, mungkin ada kesalahan I/O, setelah itu aplikasi tidak merespons dan kemudian mogok. Pembuat perangkat lunak juga mencatat bahwa masalah lain mungkin terjadi. Sistem operasi yang terpengaruh adalah semua Windows 11 versi 22H2, yakni Windows 11 SE, Windows 11 Home and Pro, Windows 11 Enterprise Multi-Session, Windows 11 Enterprise and Education, dan Windows 11 IoT Enterprise.
Raksasa teknologi di Redmond ini tidak mengatakan apakah mereka sedang mengerjakan perbaikan formal untuk masalah tersebut. Masalah dengan aplikasi Windows muncul kurang dari sepekan setelah pembaruan untuk alat keamanan Microsoft Defender for Endpoint membuang ikon dan pintasan aplikasi dari desktop, Taskbar, dan Start Menu dari sistem Windows 10 dan 11.
Penghapusan ikon dan pintasan disebabkan oleh deteksi positif palsu dalam aturan Attack Surface resolution (ASR) yang mengikuti pembaruan. Ini memengaruhi pengguna yang mengaktifkan aturan 'Blokir panggilan API Win32 API'. Aturan ASR dirancang untuk mengeraskan permukaan serangan yang sering disalahgunakan.
Microsoft mengusulkan sejumlah kemungkinan solusi, termasuk mencoba memulai ulang aplikasi dan menginstal ulang perangkat lunak dari Windows Store. Selain itu, Microsoft sehari kemudian merespons dengan merilis Advanced Hunting Queries dan skrip PowerShell untuk memungkinkan pengguna membuat ulang dan memulihkan pintasan untuk beberapa aplikasi yang terpengaruh.