REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) telah mengejutkan dunia dengan gambar ruang angkasa terdalam yang pernah diambil dalam spektrum inframerah. Kini, teleskop itu kembali membuat prestasi yang bisa dibanggakan, yakni penemuan potensial galaksi terjauh yang pernah diamati.
Dilansir dari Digital Trends, Ahad (24/7/2022), data awal datang dari survei yang disebut Grism Lens-Amplified Survey from Space, atau GLASS menggunakan kamera NIRCam Webb dan spektograf NIRISS dan NIRSpec untuk mengamati gugus galaksi yang disebut Abell 2744. Tujuan survei ini adalah untuk melihat kembali pada periode yang sangat awal setelah Big Bang yang disebut Epoch of Reionization, ketika cahaya bintang pertama menyinari alam semesta.
Ada kemungkinan untuk melihat galaksi yang sangat jauh karena massa Abell 2644 begitu besar sehingga membelokkan ruang waktu, bertindak sebagai kaca pembesar untuk galaksi samar di belakangnya.
Dalam kumpulan data pertama dari survei GLASS, para peneliti telah mengidentifikasi dua galaksi yang memiliki redshifts, yang berarti bahwa cahaya mereka bergeser jauh ke kisaran inframerah yang menunjukkan bahwa mereka sangat jauh. Hasilnya menunjukkan bahwa kita dapat melihat dua galaksi seperti pada 13,4 miliar tahun yang lalu.
“Kami berpotensi melihat cahaya bintang paling jauh yang pernah dilihat siapa pun,” kata penulis utama Rohan Naidu kepada AFP.
Hasil ini dikumpulkan dengan instrumen NIRCam, sehingga masih perlu dikonfirmasi dengan pembacaan lebih lanjut seperti hasil spektroskopi dari NIRSpec. Makalah ini juga belum ditinjau oleh rekan sejawat, sehingga hasilnya harus dianggap spekulatif pada saat ini sampai konfirmasi lebih lanjut dirilis. Tetapi karya tersebut memberikan gambaran yang menarik tentang jenis hasil yang mungkin dicapai dengan James Webb.
Galaksi yang lebih tua, disebut GLASS-z13, mungkin berasal dari salah satu tahap paling awal alam semesta, dalam waktu 300 juta tahun setelah Big Bang. Jika hasilnya dikonfirmasi, itu akan menjadikannya galaksi terjauh yang pernah diamati.
“Cahaya dari GLASS-z13 membutuhkan 13,4 miliar tahun untuk mencapai kita, tetapi jarak antara kita sekarang 33 miliar tahun cahaya karena perluasan alam semesta!” fisikawan James O’Donoghue menjelaskan di Twitter. Penelitian ini tersedia untuk dilihat pada arsip pracetak arXiv.