Kamis 16 Jun 2022 12:53 WIB

Benarkan Teleskop China Menerima Sinyal dari Alien?

Bukan pertama kalinya ilmuwan menemukan sinyal-sinyal aneh.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop radio terbesar milik China atau FAST.
Foto:

 

Bukan pertama kali

Bukan pertama kalinya para ilmuwan dibingungkan oleh gelombang radio dari luar angkasa. Pada bulan Agustus 1977, pencarian SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) yang dilakukan oleh Big Ear telescope Ohio State University menemukan ledakan elektromagnetik yang sangat kuat, berdurasi satu menit, yang berkobar pada frekuensi yang diduga oleh para ilmuwan dapat digunakan oleh peradaban alien.

Setelah melihat sinyal pada cetakan data, ilmuwan yang bekerja dengan teleskop malam itu, Jerry Ehman, buru-buru menulis “Wow!” dengan pena merah di halaman, memberikan deteksi nama yang terkenal.

Pencarian lanjutan di wilayah ruang yang sama semuanya kembali dengan tangan kosong. Penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa sinyal itu mungkin berasal dari bintang mirip matahari yang terletak di konstelasi Sagitarius, Live Science sebelumnya melaporkan. Meski demikian, sumber sinyal tersebut masih menjadi misteri.

Astronom China ingin mengesampingkan interferensi radio karena telah terkenal menghalangi ilmuwan pemburu alien di masa lalu. Pada 2019, para astronom melihat sinyal yang dipancarkan ke Bumi dari Proxima Centauri, sistem bintang terdekat dengan matahari kita (berjarak sekitar 4,2 tahun cahaya) dan rumah bagi setidaknya satu planet yang berpotensi layak huni.

Sinyal itu adalah gelombang radio pita sempit yang biasanya diasosiasikan dengan benda-benda buatan manusia, yang membuat para ilmuwan menduga kemungkinan menarik bahwa itu berasal dari teknologi alien. Studi baru yang dirilis dua tahun kemudian, bagaimana pun, menunjukkan bahwa sinyal itu kemungkinan besar dihasilkan oleh teknologi manusia yang tidak berfungsi. 

 

Demikian pula, rangkaian sinyal terkenal lainnya yang pernah diduga berasal dari alien, terdeteksi antara 2011 dan 2014, ternyata sebenarnya dibuat oleh para ilmuwan yang memanaskan makan siang mereka dengan microwave.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement