REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Laba Nintendo untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2021 turun tipis 0,6 persen menjadi 3,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan tahun sebelumnya. Pernyataan ini dikatakan oleh pembuat video gim Jepang di belakang waralaba Super Mario dan Pokemon pada Selasa (10/5/2022).
Penjualan untuk tahun fiskal turun 3,6 persen menjadi 13 miliar dolar AS karena lebih sedikit mesin Nintendo Switch yang terjual. Menurut Nintendo Co yang berbasis di Kyoto, pendapatan IP dari konten seluler juga menurun.
Namun, pemain di seluruh dunia Nintendo Switch, termasuk penggemar gim di Amerika Selatan dan Asia, sekarang berjumlah sekitar 102 juta orang, naik dari 87 juta orang pada tahun fiskal sebelumnya, kata Nintendo, dilansir dari Japan Today, Rabu (11/5/2022) .
Gim populer di Nintendo akhir-akhir ini adalah “Pokemon Legends: Arceus” dan gim Kirby baru. Pembuat gim telah menuai keuntungan besar yang diperoleh tanpa diduga dari lebih banyak orang yang tinggal di rumah selama pandemi virus corona selama dua tahun terakhir.
Namun ternyata penjualan konsol Nintendo Switch memiliki lebih banyak momentum di tahun fiskal sebelumnya, didorong oleh gim hitnya, “Animal Crossing: New Horizons.”
Penjualan konsol sering kali didorong oleh permainan populer, meskipun perangkat cenderung terjual lebih baik sejak awal dan kemudian perlahan-lahan menurun popularitasnya.
Nintendo mengatakan kelangkaan chip komputer sebagai akibat dari pembatasan Covid-19 yang menghambat produksi. Nintendo menghadapi persaingan ketat tidak hanya dari saingan lama dalam gim video seperti Microsoft Corp dan Sony Coro, tetapi juga pendatang baru seperti Netflix dan Google.