REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Snapchat melaporkan lebih banyak pengguna aktif harian atau daily active users (DAU) dibandingkan platform media sosial lain, seperti Facebook dan Twitter. Padahal pada 2016, Snapchat akan keluar karena kalah saing dengan Facebook yang mereplikasi fitur Snapchat populer, Stories.

Bahkan, Facebook juga meluncurkan Stories di Instagram dan WhatsApp. Namun, di sisi lain, Snapchat telah berkembang pesat setelah melewati beberapa tahun yang sulit. Saat ini, aplikasi Snapchat memiliki 332 juta pengguna harian, naik 18 persen dari tahun lalu.

Sedangkan Twitter mendapat laporan 115 juta pengguna harian dibandingkan jumlah terakhir yang tercatat 217 juta. Pada kuartal terakhir, Meta juga mengalami penurunan pertama pengguna aktif harian.

Snap CFO Derek Andersen mengatakan Snap gagal mencapai target pendapatannya pada kuartal ketiga 2021. Perusahaan menyalahkan perubahan privasi iOS utama Apple karena memengaruhi target pendapatannya.

Ketika pengguna iOS diberi opsi untuk memilih keluar dari pelacakan di luar aplikasi, mayoritas dari mereka memilih untuk tidak memberikan informasi pribadi lagi kepada aplikasi mereka. Ini yang berdampak negatif pada bisnis iklan Snapchat dan Facebook. Terkait pendapatan iklan, perusahaan menyatakan masih menyesuaikan diri dengan kurva Apple.

Dilansir Mashable, Sabtu (23/4/2022), Snap dan Niantic! mengandalkan pengalaman augmented reality (AR) dalam produknya. Menurut perusahaan, 250 juta Snapchatter menggunakan fitur AR secara teratur yang merupakan porsi signifikan dari keseluruhan 332 juta DAU.

Snap telah memperbarui pengalaman pembelian AR-nya dan pengalaman AR yang dibuat komunitas untuk landmark lokal pada kuartal ini. Snap mengadakan KTT Mitra Snap tahunan pada minggu depan dan CEO Evan Spiegel berencana untuk mengungkap beberapa produk dan layanan baru aplikasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika