REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aplikasi foto Snapchat tumbuh dengan lebih dari 400 juta pengguna. Hal tersebut diungkapkan Snap dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya.
Snapchat menambah sembilan juta pengguna baru pada kuartal terakhir. Ini membuat total pengguna aktif harian (DAU) menjadi 406 juta, meningkat 12 persen dari tahun lalu.
Pencapaian terbaru terjadi setahun lebih setelah Snap memberhentikan sekitar 20 persen tenaga kerjanya dalam upaya memangkas biaya karena pendapatan iklan melambat. Pemotongan tersebut, bersamaan dengan fitur produk baru, tampaknya mulai membuahkan hasil.
Dilansir Engadget, Rabu (25/10/2023), perusahaan melaporkan pendapatan 1,19 miliar dolar AS pada kuartal tersebut, meningkat lima persen dari tahun lalu dan lebih baik dari perkiraan analis Wall Street.
Dalam sebuah pernyataan, Snap menyebut layanan berlangganannya, Snapchat+, sebagai bagian penting dari strateginya untuk meningkatkan sumber pendapatan non-iklannya.
Snap mengumumkan bulan lalu bahwa Snapchat+ yang menawarkan fitur eksklusif dan eksperimental kepada pengguna seharga empat dolar AS per bulan, telah mencapai lima juta pelanggan.
Kecerdasan buatan (AI) generatif juga menjadi titik terang bagi perusahaan. Chatbot MyAI milik perusahaan yang diluncurkan ke seluruh pengguna Snapchat pada bulan April, telah menjangkau lebih dari 200 juta orang yang secara kolektif dan telah bertukar lebih dari 20 miliar pesan dengan chatbot yang didukung OpenAI.
Snap mengatakan pihaknya yakin asisten tersebut adalah salah satu chatbot AI yang paling banyak digunakan saat ini.