Daru tujuannya adalah untuk mengekstrak gas-gas ini, yang mungkin hanya ada dalam jumlah yang sangat kecil, untuk dapat menganalisisnya menggunakan teknik spektometri yang telah menjadi dangat tepat dalam beberapa tahun terakhir.
Pada awal Februari, tabung pelindung luar pertama kali dilepas. Itu sendiri tidak terungkap mengandung gas bulan, menunjukkan bahwa sampel yang dikandungnya tetap disegel. Kemudian pada 23 Februari, para ilmuwan memulai proses selama berminggu-minggu yang bertujuan untuk menembus tabung utama dan memanen gas yang terkandung di dalamnya.
Pada musim semi, batu tersebut kemudian akan diekstrasi dan dipecah dengan hati-hati sehingga dapat dipelajari oleh tim ilmiah yang berbeda. Lokasi ekstraksi sampel ini sangat menarik karena merupakan lokasi longsor.
“Sekarang tidak ada hujan di Bulan,” kata Juliane Gross, deputi kurator Apollo. “Jadi kami tidak begitu mengerti bagaimana tanah longsor terjadi di Bulan,” ujarnya.
Gross mengatakan peneliti berharap untuk mempelajari sampel untuk memahami apa yang menyebabkan tanah longsor. Setelah 73001, hanya akan ada tiga sampel bulan yang masih disegel. Kapan mereka pada gilirannya akan dibuka?
“Saya ragu kita akan menunggu 50 tahun lagi,” kata kurator senior Ryan Zeigler.
“Terutama setelah mereka mendapatkan sampel Artemis kembali, mungkin bagus untuk melakukan perbandingan langsung secara real time antara apa pun yang kembali dari Artemis, dan dengan salah satu inti yang belum dibuka, inti yang disegel ini,” katanya.
Artemis adalah misi bulan berikutnya NASA; badan tersebut ingin mengirim manusia kembali ke Bulan pada tahun 2025. Sejumlah besar gas kemudian harus dikumpulkan, dan eksperimen yang saat ini sedang dilakukan membantu mempersiapkannya dengan lebih baik.