Senin 07 Mar 2022 02:37 WIB

Ilmuwan Bisa Deteksi Penyakit dan Kepribadian dari Analisis Suara

Suara bisa menjadi cerminan kesehatan dan suasana hati.

Penyakit parkinson. Analisis suara bisa mendeteksi dini suaru penyakit, salah satunya adalah parkinson.
Foto:

Mendeteksi Parkinson secara dini

Suara juga bisa digunakan untuk mendeteksi misalnya Parkinson. Parkinson adalah penyakit yang berkaitan dengan degenerasi saraf. Artinya, penyakit ini secara khusus menyerang kemampuan motorik.

Itu terlihat sangat dini pada otot-otot halus yang kita gunakan untuk membentuk suara. Dibanding dengan suara orang yang sehat, orang yang sakit berat suaranya terputus-putus.

Berkat sistem analisa suara, sekarang para peneliti berusaha untuk bisa mengenali Parkinson sejak stadium sangat dini. Demikian halnya dengan penyakit lain, seperti autisme, ADHS atau depresi.

Ketepatan program antara 70 persen hingga 90 persen. Itu bisa berfungsi, sebab sistem sudah terisi ratusan sampel suara pasien yang sudah didiagnosis.

 

Menganalisa tepat dan sesuai gambaran orang bersangkutan

Dari analisa suara Dirk, selain diketahui bahwa ia punya rasa ingin tahu yang besar, tampak juga tendensi bahwa ia lebih ke arah introver. Artinya, dia agak kurang suka suka bergaul. Ternyata itu juga benar.

“Orang yang tidak kenal saya, mungkin tidak akan berpikir, bahwa saya sangat senang sendirian,“ ucap Dirk.

Apakah sistem bisa mengenali orang lain setepat itu pula? Misalnya Katarina. Ia senang dan banyak bekerja di butiknya, juga di kedai kopinya. Sepintas lalu suaranya terdengar ekstrover.

“Saya keturunan Yunani,“ kata Katarina.

“Kalau saya berbicara dengan keluarga saya, atau dengan suami saya, suara saya tambah lama tambah keras, jadi banyak orang berpikir, kami sedang bertengkar. Tapi tidak begitu.“

 

"Dibanding Dirk, Katharina tampak lebih seimbang. Artinya, walaupun dari segi akustik suaranya terdengar sangat berbeda, sebenarnya kepribadiannya stabil," kata Björn Schuller. Katarina juga setuju. Ia kadang juga senang sendirian.

 

 

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement