Finzer dan Atallah yang berusia sekitar 30 tahun memiliki riwayat hidup yang akrab bagi miliarder teknologi muda. CEO Finzer dibesarkan di Bay Area lulusan Brown University dan bekerja sebagai insinyur perangkat lunak di Pinterest.
Pada tahun 2015, ia mendirikan startup pertamanya, sebuah mesin pencari bernama Claimdog sebelum menjualnya ke Credit Karma.
Sementara Atallah yang dilahirkan di Colorado, merupakan lulusan Stanford University. Dia telah bekerja di perusahaan rintisan Silicon Valley, Zugata dan Whatsgoodly.
Pada Januari 2018, mereka bekerja sama untuk akselerator startup Y Combinator dengan ide untuk membayar pengguna crypto untuk membagikan hotspot wifi mereka. Kemudian mereka bekerja sama untuk meluncurkan OpenSea dan pindah ke New York.
Menurut data Pitchbook, OpenSea telah mengumpulkan lebih dari 420 juta dolar Amerika dari investor. OpenSea berencana untuk meningkatkan jumlah karyawannya dengan berfokus pada tim kepercayaan dan keamanan serta berinvestasi dalam membuat produknya lebih mudah diakses oleh khalayak umum.
Seiring berjalannya waktu, OpenSea menghadapi persaingan ketat termasuk dari raksasa crypto Coinbase. Pada bulan September, Finzer meminta pengunduran diri kepala produk OpenSea setelah dia diketahui membeli NFT sesaat sebelum mereka ditayangkan di pasar.
Menurut data dari DappRadar, sekitar 23 miliar dolar Amerika NFT dipertukarkan secara virtual pada tahun 2021. “Visi kami adalah menjadi tujuan bagi ekonomi digital terbuka baru ini untuk berkembang,” kata Finzer dalam sebuah pernyataan.