REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan metaverse Indonesia dipekirakan membutuhkan waktu cukup lama dan dilakukan secara bertahap hingga 2024. Pengamat teknologi dan inovasi, dr Indrawan Nugroho, menyatakan metaverse Indonesia perlu didesain sejak awal dengan berbasis kearifan lokal.
“Kita tidak ingin menduplikasi metaverse versi negara lain, metaverse kita harus bisa jadi daya ungkit eksponensial untuk beragam potensi besar yang ada di negeri tercinta ini,” ujarnya.
Indonesia berpeluang besar dalam pengembangan metaverse dunia, karena memiliki keunggulan nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal. Ini bisa ditunjukkan Indonesia dalam ajang Presidensi G20 Indonesia 2022.
“Metaverse Indonesia telah mulai terbentuk dari sektor yang ekosistem user-nya paling adaptif untuk mengadopsi inovasi digital,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (18/1/2022).
Hal ini akan terus berevolusi dan dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Perkembangan metaverse ini menggunakan sumber daya, konektivitas, dan semua elemen informatika di Indonesia, serta melibatkan berbagai perusahaan yang telah berfokus untuk mengembangkannya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga sudah berbicara tentang dunia metaverse, dalam pidatonya di Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ke-34 pada Desember 2021 lalu. Menurut dia, di masa depan dakwah maupun pengajian bisa dilakukan secara virtual dengan metaverse.
“Metaverse akan mengubah, saya tidak tahu apakah pandemi ini menjadi dipercepat lima atau 10 tahun tapi pasti datang. Oleh sebab itu, kita semua harus siap dan kita bersama-sama NU untuk peradaban dunia,” ujar Jokowi.
Indonesia memimpin G20 dan akan memengaruhi kebijakan dunia, untuk berpihak pada negara miskin dan berkembang, kepada negara kecil dan kepulauan dalam segala hal, utamanya dalam digitalisasi, perubahan iklim, dan ekonomi hijau. Metaverse merupakan semesta kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas. Semua orang bisa terhubung langsung secara simultan dan paralel.
Metaverse memiliki potensi yang besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan berkarya. Tentu saja tidak hanya ditujukan untuk gaming atau pertukaran NFT (non-fungible tokens) semata.