Senin 20 Dec 2021 08:21 WIB

Membedah Teknologi Baterai Masa Depan

Baterai bagi mobil listrik harus panjang umur dan kuat.

Baterai litium (ilustrasi) Ilmuwan berupaya mengoptimalisasi baterai elektro.
Foto:

Kepala bagian penelitian baterai di EMPA, Corsin Battaglia mengatakan, negara-negara Eropa ibaratnya tidur bertahun-tahun, dan baru sekarang menyadari tren tersebut sudah tiba. “Kita tentu saja pengikut yang berusaha maju secepat mungkin. Kita harus belajar semua yang sudah dicapai Asia selama tahun-tahun terakhir,“ ungkap Battaglia.

Ia mengungkap juga, sejalan dengan itu, banyak inisiatif penelitian yang diluncurkan. Dengan begitu dalam 10 tahun Eropa akan bisa memimpin di pasar baterai.

Aliansi Baterai Eropa menunjang 70 proyek, untuk mendorong penelitian baterai, termasuk EMPA. Pakar materi sekarang juga meneliti bahan elektrolit alternatif, yang konduktif, yaitu litium. Ini sudah berhasil mereka capai di laboratorium.  

Peneliti tidak lagi menggunakan cairan elektrolit sebagai penyalur litium, melainkan bahan lain yang lebih ringan. Itu membuat baterai lebih ringan dan aman. Karena cairan itulah lah, yang membuat baterai ion litium berbahaya.

"Di satu pihak itu untuk keamanan, tapi kita tentu juga punya harapan, bahwa baterai bisa diisi dengan lebih cepat lagi. Agar bisa diterima bahwa suhu baterai meningkat.“ Begitu dikatakan kepala penelitian baterai EMPA, Corsin Battaglia

Di sini mereka berusaha membantu mendorong mobilitas elektronik ke masa depan. Dalam beberapa tahun baterai tidak hanya akan jadi lebih panjang umur, menyimpan energi lebih banyak, dan lebih aman, melainkan juga lebih ramah lingkungan. 

 

 

https://www.dw.com/id/baterai-masa-depan/a-60016296

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement