Rabu 01 Dec 2021 12:46 WIB

Robot AI Makin Canggih, Bisakah Gantikan Pekerjaan Manusia?

Tujuan AI adalah bisa melakukan hampir semua hal yang dilakukan manusia.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan (Ilustrasi)
Foto:

Kecerdasan buatan tidak hanya bisa memprediksi sesuatu alam skala sel. Kecerdasan buatan juga telah digunakan di bidang antariksa.  Para ilmuwan di Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California sudah membuktikannya.

Dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intellegence  (AI) mereka bisa mengidentifikasi fitur dan tanda geologi di permukaan planet Mars. Jika peneliti membutuhkan 40 menit untuk meneliti data-data, AI hanya membutuhkan waktu 5 detik saja. Pada tahun 2020, alat AI baru ini berhasil mengidentifikasi sekelompok kawah kecil yang belum ditemukan sebelumnya di permukaan Mars. 

Perusahaan Honda Motor telah mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan kendaraannya. Langkah tersebut dibuat untuk memperingatkan pengemudi akan bahaya lalu lintas dan kecelakaan yang disebabkan oleh kesalahan manusia.

Perusahaan Jepang meningkatkan penggunaan kecerdasan buatan dan teknologi canggih lainnya untuk mengurangi pemborosan dan memangkas biaya semasa pandemi Covid-19. Upaya ini pun mendorong keberlanjutan pangan di negara itu.

Jaringan toko swalayan Lawson Inc telah mulai menggunakan AI dari perusahaan Amerika Serikat, DataRobot. Keterlibatan teknologi ini akan memperkirakan berapa banyak produk di rak, dari onigiri sampai sandwich telur dan tuna, yang mungkin tidak terjual atau kurang diminati pembeli.

Baca juga : ASN Manusia Vs ASN Robot: Pakar: Ini Kompetisi

Lawson bertujuan untuk menurunkan kelebihan stok hingga 30 persen di tempat-tempat DataRobot telah diluncurkan. Upaya ini mendorong rencana mengurangi limbah makanan di semua tokonya pada 2030 dibandingkan 2018. Pembuangan limbah makanan adalah pengeluaran terbesar bagi pemilik waralaba Lawson, setelah biaya tenaga kerja.

Pembuat minuman Suntory Beverage & Food Ltd sedang bereksperimen dengan produk AI lain dari Fujitsu Ltd. Teknologi ini untuk mencoba menentukan apakah barang seperti botol teh dan air mineral telah rusak dalam pengiriman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement