Sabtu 13 Nov 2021 07:19 WIB

Ilmuwan Tanggapi Dingin Rencana Pembangkit Nuklir Bill Gates

Bill Gates dan Warren Buffett berencana luncurkan proyek reaktor nuklir Natrium.

Bill Gates.
Foto:

Dinilai salah arah dan berbahaya        

"Bill Gates selama ini meremehkan peran teknologi energi terbarukan yang aman dan terbukti dalam mendekarbonisasi ekonomi kita, sebaliknya ia memainkan teknologi yang lebih berbahaya dan berisiko seperti geoengineering dan nuklir," ujar Michael E. Mann, profesor ilmu atmosfer di Penn State University, kepada DW.

Profesor Mann baru-baru ini menandatangani deklarasi yang menyerukan dekarbonisasi melalui dengan sepenuhnya menggunakan energi terbarukan. Ia merasa terganggu karena menurutnya Gates mencoba menarik keuntungan dengan melakukan apa yang ia sebut sebagai "penyesatan". 

"Ini salah arah dan berbahaya. Saat ini, yang menjadi hambatan bagi aksi kebijakan iklim bukanlah teknologi, tapi kebijakan," bantah Mann yang diamini oleh sejumlah ilmuwan lainnya.

"Energi nuklir adalah pengalihan dari sejumlah aksi iklim lainnya yang lebih mendesak," kata Jan Haverkamp dari Greenpeace kepada DW.

Perhatian yang baru-baru tercurah kepada energi nuklir sepenuhnya didorong oleh keputusasaan industri dan lobi terkait yang menggambarkannya sebagai solusi untuk mengatasi perubahan iklim.

Biayanya terlalu tinggi

"Tenaga nuklir baru, baik itu reaktor besar yang dikembangkan dari sumber daya yang ada, atau desain kecil terbaru, hanya bisa mengurangi sebagian kecil emisi gas rumah kaca," kata Haverkamp.

Ia menambahkan bahwa penggandaan kapasitas hanya akan menghasilkan pengurangan emisi kurang dari 4 persen dibandingkan jika dilakukan dengan cara biasa.

"Itu juga sudah terlambat dan biayanya terlalu tinggi. Untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, kita butuh ratusan reaktor baru, menyebarkan risiko terjadinya proliferasi," ujar Haverkamp.

"Reaktor Natrium inilah yang kami sebut sebagai tipe reaktor pembiak cepat. Reaktor jenis ini adalah mimpi buruk terjadinya proliferasi," kata Haverkamp.

"Mereka dikirim bersama dengan teknologi pemrosesan ulang yang juga diperlukan untuk mengisolasi bahan pembuat bom nuklir. Untuk alasan itu saja, saya pikir dalam hal ini ide Gates sangat berbahaya," ujar dia.

Kritikus juga mengatakan produksi reaktor ini akan menjadi perusahaan yang sangat padat modal. "Jadi jawaban singkat saya adalah: Tidak. Kalaupun ada, reaktor ini kemungkinan besar tidak akan memainkan peran penting dalam aksi iklim," kata Haverkamp.

"Saat ini, energi angin dan matahari jauh lebih murah, dan lebih cepat untuk digunakan, serta jauh lebih aman daripada pembangkit nuklir tradisional," ungkap Robert Howarth, profesor di Cornell University, kepada DW.

"Apakah mungkin pembangkit listrik yang dibayangkan oleh Gates dan Buffet akan jadi lebih baik dibandingkan pembangkit listrik tenaga nuklir tradisional? Mungkin, tapi ini masih percobaan. Dan saya meragukan klaim mereka. … dan sebaiknya kita tidak usah memakai tenaga nuklir, tapi secepatnya beralih ke 100 persen pemakaian energi terbarukan," kata Howarth. 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/reaksi-atas-proyek-natrium-pembangkit-nuklir-bill-gates/a-59778609

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement