Selasa 02 Nov 2021 16:00 WIB

Gurun Sahara, Bukti Nyata Perubahan Iklim Ribuan Tahun Lalu

Gurun Sahara merupakan bukti pemanasan regional yang ekstrem.

Rep: Idealisa Masyrafina/Noer Qomariah K/ Red: Dwi Murdaningsih
Gurun Sahara. Ilustrasi
Foto:

Fosil sungai Sahara dan Mars
Berbicara tentang Mars, Zaki saat ini sedang mempelajari sungai fosil Sahara dan Arab untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fitur di Mars yang, seperti kawah Jezero, mungkin pernah mengalir dengan air. 
 
Perbandingan semacam itu bahkan mungkin memberi tahu para ilmuwan kemungkinan bahwa bentuk kehidupan dapat ada di daerah ini, dan apa kelayakhunian keseluruhan Mars selama zaman yang berbeda.
 
"Hasil kami saat ini dari fosil sungai Sahara menunjukkan bahwa sungai Mars yang serupa mungkin terbentuk karena aliran air selama ribuan tahun, mungkin cukup untuk mendukung kelayakan huni. Ini mungkin membantu pencarian kehidupan purba di Mars," katanya.
 

 

Dalam penelitian berbeda yang dpublikasikan di jurnal Science, ilmuwan melakukan analisis ilmiah pertama dari gambar yang diambil oleh penjelajah Perseverance milik Badan Antariksa Amerika (NASA). Gambar tersebut mengkonfirmasi bahwa Kawah Jazero Mars dulunya adalah sebuah danau yang tenang. 

 

Kawah jazero adalah lokasi di Mars, tempat Perseverance mendarat pada Februari lalu. Tempat ini diyakini menyimpan misteri kehihidupan kuno di planet itu.

 

Berdasarkan hasil analisa, ilmuwan mengkonfirmasi bahwa dulu, pada sekitar 3,7 miliar tahun lalu tempat itu dialiri oleh sungai kecil. Namun, tanah liat berbutir halus dan lapisan karbonat yang tersimpan di danau fosil di planet Mars tersebut dibatasi oleh diamict, batuan sedimen yang terdiri dari campuran batu-batu besar dan kecil.

 

Para ilmuwan berpikir batu-batu itu terangkat puluhan mil ke hulu dan diendapkan ke bekas dasar danau oleh banjir bandang episodik, menunjukkan perubahan iklim bencana di masa lalu Mars. 

 

Data satelit sebelumnya telah menunjukkan bahwa daerah ini (jika dilihat dari atas) menyerupai delta sungai di bumi, dimana lapisan sedimen diendapkan dalam bentuk kipas saat sungai mengalir ke danau. 

 

Kemudian iklim menjadi jauh lebih ekstrem dan semburan lumpur yang dipicu oleh banjir tiba-tiba menyimpan batu-batu besar ke delta. Setelah danau mengering, angin mengikis lanskap, meninggalkan bukit kuno di belakang dengan sisi vertikal seperti yang dilihat saat ini. Ilmuwan belum mengetahui apa yang menyebabkan iklim di Mars beruba hingga menjadi kering seperti sekarang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement