Selasa 02 Nov 2021 16:00 WIB

Gurun Sahara, Bukti Nyata Perubahan Iklim Ribuan Tahun Lalu

Gurun Sahara merupakan bukti pemanasan regional yang ekstrem.

Rep: Idealisa Masyrafina/Noer Qomariah K/ Red: Dwi Murdaningsih
Gurun Sahara. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gurun Sahara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Fenomena pemanasan global sudah ada jauh sebelum manusia dapat mengembangkan teknologi yang berdampak signifikan terhadap planet ini. Penelitian baru menemukan bahwa sungai-sungai yang pernah mengalir di Sahara kuno mengalami banjir berlebih ketika suhu naik sekitar 44 derajat Fahrenheit. Hal ini menyebabkan hujan empat kali lipat.

Anda tidak akan mengenali Sahara antara 16.800 dan 7.500 tahun yang lalu. Gurun tersebut terdiri dari tanah subur yang dialiri sungai yang memungkinkan kehidupan berkembang. 

 

Peneliti Abdallah Zaki dan Sébastien Castelltort telah melihat kembali ke masa lalu melalui catatan batuan, yang memberi tahu mereka bagaimana Bumi bereaksi terhadap kasus pemanasan global yang begitu ekstrem. Temuan ini dipublikasikan baru-baru ini di jurnal Quaternary Science Reviews.

 

 

"Tingkat curah hujan sekitar 55-80 mm/jam," kata Zaki dilansir di SYFY WIRE, Senin (1/11).

 

"Bayangkan New York City menerima sekitar 1.300 mm/tahun dalam hampir 120 hari per tahun. Selama waktu itu, intensitas terukur (55-80 mm) adalah 3-4 kali lebih banyak daripada sebelum dan sesudah Periode Lembab Afrika," kata dia.

 

Untuk mengetahui apa yang terjadi pada fosil sungai, para peneliti menyelidiki bebatuan di dasar sungai yang sekarang kering. Hal ini tidak jauh berbeda dengan temuan di Kawah Jezero di Mars yang membuat para ilmuwan mengkonfirmasi kecurigaan mereka bahwa itu adalah danau kawah purba. 

 

photo
Ilmuwan dengan teknologi kecerdasan buatan menemukan jutaan pohon di bawah gurun Sahara. - (republika)

 

 

Kehadiran kerikil yang lebih besar menunjukkan bahwa itu terbawa oleh sejumlah besar air yang mampu memindahkan berat itu. Memfaktorkan luas permukaan cekungan drainase (yang menghubungkan perairan hulu ke sungai) membantu para peneliti mengetahui berapa banyak curah hujan yang ada.

 

Bukan seluruh Bumi yang memanas. Secara teknis bukan pemanasan global, tetapi pemanasan regional di daerah itu cukup untuk menunjukkan apa yang mungkin terjadi dengan lonjakan panas seperti itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement