REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Pesawat Virgin Galactic telah diizinkan untuk lepas landas kembali. Pejabat Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengumumkan pada Rabu (29/9) telah menyelesaikan penyelidikan enam pekannya terhadap uji terbang pesawat ruang angkasa suborbital VSS Unity Virgin Galactic pada 11 Juli.
Misi 11 Juli adalah misi besar bagi Virgin Galactic. Itu adalah penerbangan luar angkasa keempat perusahaan dan perjalanan berawak penuh pertama ke perbatasan terakhir. Investigasi, yang dimulai pada 11 Agustus, menetapkan bahwa pesawat Unity memang menyimpang dari wilayah udara yang ditentukan saat turun pada 11 Juli. Masalah ini pertama kali dilaporkan oleh Nicholas Schmidle dari The New Yorker.
“FAA juga menemukan bahwa Virgin Galactic gagal mengomunikasikan penyimpangan tersebut kepada FAA seperti yang dipersyaratkan. Virgin Galactic tidak diizinkan untuk melakukan operasi penerbangan karena penyelidikan sedang berlangsung,” kata pejabat FAA dalam sebuah pernyataan email, Rabu (29/9), dilansir dari Space, Kamis (30/9).
“FAA mengharuskan Virgin Galactic untuk menerapkan perubahan tentang cara berkomunikasi dengan FAA selama operasi penerbangan untuk menjaga keamanan publik,” tambah mereka.
CEO Virgin Galactic Michael Colglazier mengatakan perusahaan menghargai tinjauan menyeluruh FAA atas penyelidikan ini. “Program penerbangan uji kami secara khusus dirancang untuk terus meningkatkan proses dan prosedur kami. Pembaruan untuk wilayah udara dan protokol pemberitahuan misi real time kami semakin dekat dengan peluncuran komersial pengalaman penerbangan luar angkasa kami,” ujar Colglazier.
Unity memiliki beberapa penerbangan uji lagi yang harus diselesaikan sebelum operasi komersial penuh dapat dimulai. Misi percobaan berikutnya, yang akan membawa anggota Angkatan Udara Italia ke ruang suborbital, akan diluncurkan tidak lebih awal dari pertengahan Oktober.
Setelah penerbangan itu, Virgin Galactic berencana untuk melakukan pemeliharaan ekstensif dan pekerjaan peningkatan pada pesawat pengangkut Unity, yang dikenal sebagai VMS Eve. (Eve menurunkan Unity di ketinggian sekitar 50.000 kaki atau 15.000 meter, di mana Unity menyalakan motor roketnya untuk perjalanan ke luar angkasa). Perwakilan Virgin Galactic telah mengatakan Eve kemungkinan akan absen hingga pertengahan tahun depan.
Virgin Galactic saat ini menjual tiket untuk naik VSS Unity enam penumpang seharga masing-masing 450 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 6,4 miliar. Sementara itu, pesaing utama perusahaan diindustri pariwisata ruang angkasa suborbital yakni Blue Origin milik Jeff Bezos, belum membocorkan harga tiketnya.