Selasa 21 Sep 2021 17:02 WIB

Eris, Objek Kerdil Penyebab Pluto Didepak dari Status Planet

Eris adalah planet kerdil yang lebih besar dari Pluto.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Sabuk Kuiper.
Foto:

Melihat Eris

Jarak Eris memungkinkan para astronom untuk melakukan pengukuran yang tepat ketika planet kerdil melintas di depan bintang redup pada 2010 dalam peristiwa yang dikenal sebagai okultasi. Selain mengukur ukuran Eris, peneliti juga dapat menentukan bentuk, ukuran, dan massanya.

Pengamatan membantu para ilmuwan menentukan bahwa diameter Eris adalah 1.445 mil (2.326 kilometer). Itu membuatnya lebih kecil dari Pluto. Ketika New Horizons mencapai Pluto, pesawat ruang angkasa mengukur diameter planet dan menemukannya berukuran 1.473 mil (2.370 kilometer) yaitu sekitar dua pertiga diameter dari bulan yang mengelilingi bumi.

Studi yang lebih baru menunjukkan bahwa Eris kemungkinannya adalah benda bulat. Dengan mempelajari gerakan bulan milik Eris yaitu Dysnomia yang juga ditemukan pada 2005, mereka memperkirakan planet kerdil ini sekitar 27 persen lebih berat dibandingkan Pluto, yang berarti lebih padat dibandingkan Pluto.

Permukaan Eris juga sangat reflektif, memantulkan kembali 96 persen cahaya yang mengenainya. Itu menjadikan Eris adalah salah satu benda paling reflektif di tata surya, kira-kira setara dengan bulan Saturnus Enceladus.

Para peneliti berpikir mungkin Eris terdiri dari es kaya nitrogen yang dicampur dengan metana beku dalam lapisan setebal kurang dari 1 milimeter. Lapisan es ini bisa menjadi hasil atmosfer planet kerdil yang mengembun sebagai embun beku di permukaan saat bergerak menjauh dari matahari.

Para astronom memperkirakan planet kerdil yang menghadap matahari kemungkinan tidak akan lebih hangat dari minus 238 derajat Celcius. Sementara suhu di malam hari akan lenih rendah lagi.

Kesan penggambar yang menujukkan bayangan planet kerdil Eris saat melintasi bumi selama okultasi selama November 2010. Daerah di sepanjang jalur itu melihat bintang redup menghilang sebentar karena cahayanya terhalang oleh Eris.

Studi tentang dimana peristiwa itu terlihat  dan untuk berapa lama telah memungkinkan para astronom untuk mengukur ukuran Eris secara akurat untuk pertama kalinya. Anehnya, mereka menemukan ukurannya hampir persis sama dengan Pluto dan memiliku permukaan yang sangat reflektif.

Penelitian Eris di masa depan

Jarak Eris yang ekstrem ditambah dengan ukurannya yang kecil membuat planet kerdil ini sulit diamati tanpa teleskop canggih dan teknologi canggih. Meski tak ada pesawat ruang angkasa yang diperkirakan akan diterbangkan untuk melihat Eris dalam waktu dekat, para peneliti akan melihat melihat lebih naik planet kerdil itu setelah teleskop luar angkasa James Webb diluncurkan pada 2021.

 

Sementara itu situs JWST secara khusus menyebut Eris sebagai target yang menarik dan menambahkan bahwa teleskop akan melihat benda-benda kecil di tata surya untuk lebih mencirikan lanskap mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement