Senin 02 Aug 2021 20:46 WIB

Vaksin Gabungan Cara Ampuh Hadapi Pandemi Covid?

Vaksin gabungan AZ dan Pfizer menghasilkan antibodi 10 kali lipat.

Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 Astrazeneca sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).
Foto:

 

Vaksinasi campur tidak selalu disarankan

Meskipun hasil awalnya menjanjikan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyarankan untuk tidak menggabungkan vaksin. "Sampai saat ini, belum ada data yang cukup untuk menilai apakah ini pendekatan yang aman," kata juru bicara WHO, Margaret Harris.

Di Jerman,  seseorang dianggap telah divaksinasi lengkap jika mereka telah menerima dua suntikan vaksin yang sama, atau jika mereka telah mendapatkan vaksinasi gabungan. Pemerintah Jerman mengikuti pedoman dari Institut Paul Ehrlich (PEI).

Namun, itu tidak berlaku untuk semua negara. Di Kanada, misalnya, vaksinasi gabungan disetujui, sedangkan di AS penelitian masih berlangsung. Dan di Uni Eropa, masih harus dilihat apakah vaksin gabungan akan diakui oleh kartu vaksinasi digital, yang direncanakan mulai berlaku pada bulan Juli.

Kombinasi vaksin 'harus dipertimbangkan secara serius'

Jika hasil awal riset ini diakui, kombinasi vaksin AstraZeneca dan BioNTech-Pfizer tampaknya menjadi cara yang menjanjikan untuk mengimunisasi orang terhadap COVID. Itu bukan karena kedua vaksin itu serupa. Melainkan karena vaksin itu mewakili dua jenis vaksin COVID yang saat ini ada di pasaran.

Vaksin AstraZeneca adalah vaksin vektor tradisional. Vaksinnya menggunakan beberapa beberapa versi virus berbeda yang tidak berbahaya untuk mengirimkan instruksi ke sel manusia, yang akan belajar membangun antibodi terhadap virus corona.

Sedangkan BioNTech adalah vaksin mRNA, metode imunisasi jenis baru. Vaksin MRNA mengajarkan sel manusia cara membuat protein yang nantinya akan memicu respon imunitas dan produksi antibodi terhadap virus corona.

Para peneliti, sejuah ini belum memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui mengapa kombinasi kedua vaksin ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Profesor Sester dari Universitas Saarland mengatakan, dia menunggu lebih banyak penelitian tentang gabungan berbagai jenis vaksin dan bagaimana vaksin tersebut berinteraksi.

"Kami meyakini, jika tim peneliti lain akan mencapai kesimpulan yang serupa dengan kami, kombinasi vaksin vektor dan mRNA harus dipertimbangkan secara serius," kata dia.

 

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/covid-19-vaksin-gabungan-jalan-ke-depan/a-58699420

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement