Agustus tahun lalu, peneliti dari Yangzhou University, China menyarankan agar pengguna toilet umum sebaiknya tetap menggunakan masker ketika menyiram kloset dan peturasan. Mereka menyebut, proses penyiraman dapat menyebabkan partikel-partikel berisi kuman dari kloset atau peturasan terlontar ke udara.
Rekomendasi itu dimuat dalam jurnal Physics of Fluids. Studi ini menggunakan simulasi komputer dan menemukan lebih dari 57 persen partikel aerosol terlepas ketika kloset atau peturasan disiram.
Partikel-partikel aerosol tersebut dapat menjangkau area paha pengguna toilet umum dengan cukup cepat. Pada peturasan, partikel-partikel aerosol bisa menjangkau area paha penggunanya dalam waktu 5,5 detik setelah penyiraman dilakukan.
Sementara itu, begitu tombol bilas pada kloset ditekan, partikel aerosol bisa menjangkau area area yang lebih tinggi dari paha dalam waktu 35 detik setelah penyiraman.
"Menggunakan sebuah masker harus menjadi kewajiban di dalam kamar kecil umum selama pandemi," ungkap peneliti Xiangdong Liu, seperti dilansir WebMD.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa partikel-partikel aerosol yang terlepas dari kloset atau peturasan umum bisa mengandung berbagai kuman. Salah satu di antaranya mungkin adalah virus penyebab Covid-19, yaitu SARS-CoV-2.
Mereka pun menyoroti pentingnya penggunaan masker di tempat dan fasilitas umum, termasuk toilet umum. Dengan tetap mempertahankan masker saat di toilet umum, kemungkinan terhirup aerosol tercemar virus SARS-CoV-2 bisa dihindari.