Bukan yang pertama
Jatuhnya roket yang akan datang tidak akan menandai pertama kalinya sepotong besar puing-puing Cina jatuh kembali ke Bumi tanpa terkendali. Sebagai contoh, inti roket Long March 5B lainnya jatuh pada Mei 2020.
Potongan-potongan pendorong itu sebagian besar jatuh ke Samudra Atlantik, tetapi beberapa puing menghantam Afrika Barat, termasuk desa-desa berpenghuni di Pantai Gading. Tidak ada korban yang dilaporkan saat itu.
Pada April 2018, lab ruang angkasa prototipe Tiangong 1 jatuh ke Bumi di luar kendali, terbakar di atas Samudra Pasifik. Meski ada kekhawatiran internasional tentang puing-puing luar angkasa Cina yang tidak terkendali, AS juga pernah mengalami insidennya sendiri di masa lalu.
NASA mengalami entri ulang yang tidak terkendali dengan stasiun luar angkasa Skylab pada 1979, ketika bongkahan kompleks deorbiting secara tidak sengaja menghantam beberapa bagian Australia, beruntung tidak menimbulkan korban. Sebelumnya dan sejak itu, telah terjadi beberapa satelit dan pesawat ruang angkasa lain yang jatuh tak terkendali dari Amerika dan negara lain.