Selasa 20 Apr 2021 06:26 WIB

Penerbangan Ingenuity, Langkah Awal Misi Berawak ke Mars

Helikopter mini Ingenuity sukses terbang di planet Mars, Senin (19/4).

Ingenuity berhasil terbang di Mars dan mengambil foto bayangan permukaan Mars.
Foto:

Atasi kendala atmosfer dan cuaca

Drone Ingenuity merupakan salah satu alat penelitian yang diangkut Perseverance, yang mendarat di permukaan Mars 18 Februari lalu. Yang menarik adalah, target misi Ingenuity tidak berkontribusi pada tujuan riset rover Perseverance.

Targetnya mandiri, untuk menunjukkan teknologi helikopter juga berfungsi di planet merah tetangga Bumi itu. Dengan begitu, akan terbuka cakrawala baru penelitian terestrial Mars, karena cakupan ekplorasi di masa depan akan jauh lebih luas dari wahana penjelajah darat.

Waktu untuk penerbangan perdana Ingenuity diperhitungkan dengan memperhatikan cuaca di Mars. Pasalnya, angin di permukaan planet merah itu bisa bertiup sangat kencang, hingga kecepatan 400 km/jam yang bisa menggagalkan misi.

Udara di permukaan Mars juga amat tipis. Hanya sekitar satu persen dari tekanan di atmosfer Bumi. Kondisi ini makin menyulitkan "take off” walaupun drone dibantu oleh lebih rendahnya gravitasi.

Memperluas cakrawala hingga ujung alam semesta

Nama Ingenuity dipilih dari 28.000 nama yang diusulkan siswa sekolah di AS dalam sebuah kontes penulisan essay terkait misi ke planer Mars yang digelar NASA tahun 2019. Ingenuity diusulkan oleh Vaneeza Rupani seorang siswa sekolah menengah atas dari Alabama.

Dalam essaynya Rupani menulis: "Kecerdasan adalah hal yang memungkinkan kita meraih hal yang menakjubkan, dan memungkinkan kita memperluas cakrawala hingga ke ujung alam semesta”

Jajaki misi berawak ulang alik di masa depan

NASA menyebutkan, misi Ingenuity di planet tetangga bumi itu, sebagai upaya untuk mendemonstrasikan dan mengujicoba penerbangan bermesin perdana di dunia lain. Sukses terbang perdana di Mars ini, ibaratnya menjadi langkah kecil untuk sebuah langkah raksasa yang akan menyusul berikutnya.

Ekspedisi ke Mars sejauh ini hanya mendaratkan wahana di permukaan planet merah itu. Tidak ada satupun wahana yang kembali mengangkasa, atau lebih jauh lagi, kembali ke Bumi. Dengan penerbangan Ingenuity, para insinyur ingin menunjukkan, bahwa teknologi ulang alik ke Mars sudah siap diterapkan.

Ingenuity dirancang melakukan rangkaian ujicoba penerbangan, dalam kerangka waktu eksperimental "30 hari Mars” mulai hari Senin (19/4). Rencana terbang perdana tanggal 11 April lalu dimundurkan waktunya, karena para operator NASA di Bumi mengidentifikasi masalah perangkat lunak pada rotor drone.

Impian para ilmuwan sejak lama adalah, mengangkut batuan Mars ke Bumi untuk diteliti lebih lanjut. Targetnya, dalam 10 tahun mendatang hal itu bisa menjadi kenyataan. Langkah berikutnya adalah mengirim misi penelitian berawak atau robotika ke Mars, dan tentu saja bukan misi "one way” melainkan misi ulang alik ke Bumi.

 

https://www.dw.com/id/ingenuity-jajaki-penerbangan-berawak-ke-planet-mars/a-57251801

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement