Senin 15 Feb 2021 08:59 WIB

Hal yang Perlu Diketahui Soal 'Tsunami Himalaya'

Ilmuwan mengindentidikasi kemungkinan-kemungkinan penyebab banjir bandang di India.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
Personel National Disaster Response Force (NDRF) membersihkan puing-puing setelah sebagian dari gletser Nanda Devi lepas pada Minggu pagi, melepaskan air yang terperangkap di belakangnya di Tapovan, negara bagian utara Uttarakhand, India, Selasa, 9 Februari 2021. Setelah memeriksa citra satelit , para ilmuwan percaya bahwa banjir Himalaya di India utara terkait dengan tanah longsor dan longsoran salju. Masih belum jelas apa penyebab pastinya, tetapi perubahan iklim kemungkinan merupakan faktor, kata para ahli.
Foto:

Perubahan Iklim

Ada penjelasan lain, perubahan iklim. Namun penjelasan itu diakui Anjal Prakash masih belum jelas. ‘’Sekilas, itu adalah peristiwa iklim tapi datanya masih belum lengkap," kata Prakash.

Dia melanjutkan, wilayah tersebut memang menjadi titik panas perubahan iklim untuk waktu yang lama. Bahkan, wilayah itu juga kerap disebut sebagai kutub ketiga Bumi, karena simpanan es dan salju di DAS Himalaya merupakan cadangan air tawar terbesar di luar kutub.

Dalam laporan khusus Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim 2019 menyoal lautan dan kriosfer, para ilmuwan mencatat bahwa penyusutan gletser, mencairnya salju, dan mencairnya lapisan es membuat lereng gunung lebih tidak stabil. Bahkan cenderung meningkatkan jumlah volume danau glasial, dan meningkatkan kemungkinan terjadinya bencana alam yang tiba-tiba.

Kendati demikian, Shugar menambahkan, dalam kasus ini akan sulit untuk mengatakan secara gamblang jika bencana itu diakibatkan oleh perubahan iklim. Termasuk, peristiwa spesifik apa yang mungkin memicu tanah longsor.

“Terkadang tidak ada pemicu; terkadang itu hanya waktu. Atau karena kami hanya tidak memahami pemicunya, "kata Shugar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement