Rabu 03 Feb 2021 12:01 WIB

Meledak, Roket SpaceX Hancur Saat Uji Coba Pendaratan

Kendaraan yang hancur adalah Starship SN9, prototipe awal roket untuk ke Mars

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Roket SpaceX hancur karena kegagalan dalam uji pendaratan, Selasa (2/2)
Foto:

Menurut insinyur dari SpaceX, John Insprucker, belum jelas apa kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan. Ia mengatakan bahawa sebagian besar uji terbang tampak sangat bagus dan para insinyur dapat mengumpulkan data untuk membantu meningkatkan desain Starship selama penerbangan, yang mencapai sekitar 10 km, atau enam mil, tingginya.

"Kami mendemonstrasikan kemampuan untuk mentransisikan mesin ke tangki propelan pendaratan, subsonik reentry terlihat sangat bagus dan stabil," jelas Insprucker.

Peluncuran uji coba dilakukan setelah prototipe roket setinggi 160 kaki itu terdampar di landasan peluncurannya di Texas selama akhir pekan. Pesawat itu siap lepas landas untuk peluncuran uji coba pekan lalu, tetapi tetap dilarang karena SpaceX melanggar perjanjian keselamatan publik yang dimilikinya dengan regulator federal selama peluncuran uji coba sebelumnya.

FAA, yang mengawasi wilayah udara AS serta memberi lisensi peluncuran roket, memerintahkan SpaceX untuk menghentikan operasi di fasilitas pengujiannya di Texas Selatan, yang disebut dapat mempengaruhi keselamatan publik. Setelah menolak mengomentari penyelidikan, otoritas itu mengatakan bahwa pihaknya  menyimpulkan SpaceX mengambil tindakan korektif dan mematuhi aturan keselamatan publik, namun tidak mengungkapkan tindakan korektif yang dilakukan.

Sumber keretakan antara SpaceX dan FAA adalah peluncuran uji coba SpaceX yang dilakukan SN9, yang dikenal sebagai Starship SN8, yang juga meledak di landasan peluncuran pada Desember 2020. Sebelum peluncuran itu, SpaceX dinilai mengabaikan risiko publik maksimum yang diizinkan oleh peraturan keselamatan federal.

Namun, saat itu SpaceX tetap melanjutkan uji peluncurannya, melakukan uji lompatan ketinggian yang membuatnya berhasil mencapai ketinggian yang diinginkan, serta melakukan manuver melalui serangkaian akrobat di udara sebelum secara eksplosif jatuh kembali ke lokasi peluncurannya. Sebelum peluncuran, CEO SpaceX, Elon Musk memperkirakan SN8 akan memiliki satu dari tiga peluang untuk selamat dari uji terbang.

FAA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa SpaceX gagal menilai dan mendokumentasikan risiko terhadap kesehatan dan keselamatan publik yang terkait dengan kecelakaan atau ledakan, melanggar peraturan federal. FAA juga meminta SpaceX untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk peninjauan komprehensif terhadap budaya keselamatan perusahaan, pengambilan keputusan operasional dan disiplin proses.

"Semua pengujian yang dapat mempengaruhi keselamatan publik di lokasi peluncuran Boca Chica ditangguhkan sampai penyelidikan selesai dan FAA menyetujui tindakan korektif perusahaan,"  kata juru bicara FAA dalam sebuah pernyataan, Selasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement