Rabu 30 Dec 2020 07:39 WIB

Video Gisel Muncul Lagi Setelah Dihapus? Ini Kata Pakar

Pakar jelaskan ada cara yang bisa pulihkan data di ponsel meski sudah dihapus.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Artis Gisella Anastasia (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa di Gedung Ditkrimsus Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (23/12). Artis Gisella Anastasia menjalani pemeriksaan tambahan sebagai saksi selama 4,5 jam atas video asusila yang mirip dirinya. Republika/ThoudyBadai
Foto:

Bila melihat kasus Gisel, Ibnu mengatakan bahwa kejadian ini banyak terjadi dari perangkat milik para pesohor. Sebut saja beberapa aktris Hollywood, seperti Scarlett Johansson dan Jennifer Lawrence. Keduanya sempat mengalami kebocoran data sehingga foto tanpa busananya menyebar.

Ibnu menjelaskan, kasus Johansson dan Lawrence terjadi karena keduanya menjadi korban phishing. Mereka menerima email yang seolah datang dari pihak Apple, dan meng-klik tautan untuk dimintai username dan password. Ketika sudah mendapatkan keduanya, pelaku kemudian membobol iCloud.

"Kan gini, kalau kita pakai iPhone, seumpama, iCloud itu kan ada 15GB, ada 5GB. Artis-artis kadang beli langganan yang mungkin ratusan giga. Kalau iPhone itu settingan defaultnya adalah setiap video yang baru diambil dari iPhone itu otomatis naik ke iCloud, tersimpan di iCloud defaultnya,” jelasnya. 

Ibnu menjelaskan, data di dalam ponsel, seperti foto dan video, masih akan tersimpan di dalam iCloud dan tidak ikut terhapus meski sudah dihapus dari penyimpanan ponsel. Data akan tersimpan di iCloud apabila pengaturan ponsel masih dalam mode default. 

Kebocoran e-commerce juga bisa menjadi pembuka jalan peretas menyebarkan foto dan video privasi. Hal ini bisa terjadi ketika email dan password yang digunakan sama.

Ibnu memberi contoh Tokopedia mengalami kebocoran data 91 juta lebih dan rata-rata email dan password di Tokopedia sama dengan email Facebook, Instagram bahkan iCloud. Sejak ada kebocoran Tokopedia, kata Ibnu, banyak orang kehilangan Facebook, Instagram, dan Twitter karena memakai email dan password yang sama.

Nah kan bisa jadi ada orang pakai iCloud dengan mungkin alamat email sama usernamenya sama, passwordnya sama, si peretas iseng cek bisa masuk, ternyata ada foto-foto, video privasi semacam itu yang sebenarnya di ponsel yang punya itu dihapus tapi di iCloud belum dihapus,” ujarnya.

 

“Kalau ponsel kita hilang, medsos kita diambil orang itu kan pertahanan terakhirnya email. Kalau email kita passwordnya sama dengan medsos yang dibajak, email kita ikutan hilang gitu. Lah kalau orang bisa buka email kita, buka iCloud kita, nanti ada data sensitif atau ada foto privasi kayak gitu kan bahaya,” kata Ibnu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement