Selasa 20 Oct 2020 17:03 WIB

Wahana Osiris-Rex Ambil Sampel Batuan Asteroid Bennu

Osiris-Rex melakukan manuver berbahaya.

Ilustrasi Osiris-rex
Foto: Wikipedia
Ilustrasi Osiris-rex

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahana antariksa Badan Antariksa AS (NASA), OSIRIS-Rex yang mengorbit asteroid Bennu selama dua tahun, mendarat dan mengambil sampel batuan. Target observasi adalah mencegah bahaya tubrukan asteroid dengan Bumi.

OSIRIS-Rex yang merupakan wahana penelitian ruang angkasa NASA, yang diluncurkan 8 Sptember 2016, sejak Desember 2018 mengorbit asteroid Bennu. Hari Selasa (20/10) wahana tak berawak itu melakukan manuver paling berbahaya dalam misinya. Mendarat di permukaan asteroid dan mengambil sampel materialnya untuk dibawa pulang ke Bumi.

Baca Juga

Wahana penelitian ini direncanakan terbang kembali ke Bumi, Maret 2021, di saat konstelasi antara asteroid dan Bumi dalam posisi ideal untuk perjalanan pulang ke planet yang kita huni. Jika semua rencana berjalan lancar, sampel material asteroid akan tiba di Bumi sekitar September 2023.

Manuver sulit

Memasuki orbit asteroid relatif mudah bagi wahana NASA itu. Tapi mendekati benda langit itu, mendarat dan mengambil sampel material merupakan tantangan berat.

“Fase paling kritis adalah saat turun ke permukaan. Wahana harus bergerak amat lambat, untuk mencegah tabrakan dan kerusakan,“ ujar Harald Michaelis dari DLR Institute for Planetary Research di Berlin, yang merupakan anggota tim persiapan misi OSIRIS-REx mission.

Wahana penelitian itu dilengkapi lengan robotik, yang akan melakukan kontak dengan permukaan asteroid selama sekitar lima detik.

Rencananya, instrumen di wahana akan menembakkan Nitrogen cair ke batuan di asteroid untuk memecahkannya. Sampel kemudian akan dikumpulkan dalam bejana khusus. Penembakan Nitrogan cair akan dilakukan tiga kali, dan diharapkan antara 600 gram sampai 2 kilogram sampel batuan akan dapat diambil.

Potensi ancaman buat Bumi

Asteroid 101955 Bennu diameternya sekitar 500 meter. Setiap enam tahun sekali, asteroid ini melintasi Bumi dalam jarak yang lebih dekat dibanding jarak Bumi dengan Bulan.  

Para ilmuwan menghitung, secara teoritis Bennu bisa memasuki atmosfir dan menabrak Bumi pada abad ke-22, walaupun dengan probabilitas hanya 0,07 persen. Karena itu, misi OSIRIS-Rex diluncurkan dengan tujuan meneliti kemungkinan terbaik untuk mengantisipasi risiko dan bagaimana mencegahnya.

“Jika asteroid benar-benar sangat dekat ke Bumi, kita harus menyingkirkannya sebelum menghantam planet kita. Kita perlu megetahui sebanyak mungkin mengenai kemungkinannya,“ kata Michaelis.

Salah satu opsinya adalah menembak asteroid dengan rudal, untuk sedikit mengubah lintasan orbitnya agar tidak menabrak Bumi. Bennu dikategorikan sebagai asteroid primitiv yang terbentuk dari unsur karbon dan tidak mengalami perubahan siginfikan sejak 4 miliar tahun lalu.

Mitos dan Legenda

Nama Bennu dan OSIRIS diambil dari mitologi Mesir kuno. Nama asteroid ini diberikan oleh siswa kelas 3 dari North Carolina, AS yang memenangkan kompetisi "Name That Asteroid!" Bennu adalah burung dari mitologi Mesir kuno yang merupakan simbol reinkarnasi.

Sementara OSIRIS dalam mitologi Mesir kuno adalah dewa kematian. Dalam misi NASA ini OSIRIS Rex adalah singkatan dari Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification, Security, Regolith Explorer.

Para ilmuwan sejak lama tertarik pada komposisi material asteroid. Misi pertama mula-mula hanya mengorbit benda langit itu. Pada tahun 2010 wahana antariksa Jepang, Hayabusa membawa pulang sampel material pertama dari asteroid Itokawa.

Wahana riset antariksa penerusnya, Hayabusa 2 mendarat di asteroid Ryugu pada 11 Juni 2019 dan membawa pulang sekitar 0,1 gram material asteroid. Selain untuk mencegah tabrakan, pengambilan sampel material asteroid juga bertujuan meneliti asal mula kehidupan di planet Bumi atau mungkin di jagat raya.

 

sumber: https://www.dw.com/id/wahana-antariksa-osiris-ambil-sampel-batuan-asteroid-bennu/a-55331688

sumber : DW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement