Rabu 14 Oct 2020 06:17 WIB

Ilmuwan Temukan Bekas Aliran Air di Asteroid Bennu

Ilmuwan menunjukkan kemungkinan ada air di permukaan asteroid di masa lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Gambar permukaan asteroid Bennu.
Foto: nasa
Gambar permukaan asteroid Bennu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Air sangat berharga di alam semesta karena merupakan bahan penting bagi kehidupan. Menemukan tanda-tanda adanya air di planet lain atau obyek lain merupakan  hal yang sangat penting.

Sekarang, para peneliti yang mempelajari asteroid terdekat, Bennu, telah sampai pada kesimpulan yang agak mengejutkan. Asteroid yang telah dipelajari oleh pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA selama beberapa tahun sekarang mungkin pernah memiliki sungai.

Baca Juga

Beberapa makalah penelitian baru yang berfokus pada Bennu dan sejarahnya baru-baru ini diterbitkan di Science Advances. Mereka memeriksa penemuan yang telah dibuat OSIRIS-REx sejauh ini dan berusaha untuk melukiskan gambaran yang lebih jelas tentang sejarah luar angkasa yang sangat menarik.

Identifikasi mineral di permukan Bennu menunjukkan kemungkinan ada air di permukaan asteroid atau setidaknya di permukaan asteroid induk Bennu yang lebih besar.

"Studi terbaru kami menunjukkan bahwa bahan organik dan mineral yang terkait dengan keberadaan air tersebar luas di sekitar permukaan Bennu, jadi setiap sampel yang dikembalikan ke Bumi pasti mengandung senyawa dan mineral ini," kata Dr. Vicky Hamilton, salah satu peneliti dilansir di BGR, Selasa (13/10).

"Kami akan membandingkan kelimpahan relatif sampel organik, karbonat, silikat, dan mineral lainnya dengan yang ada di meteorit untuk membantu menentukan skenario yang paling menjelaskan komposisi permukaan Bennu," kata dia.

Bennu disebut "tumpukan puing" karena permukaannya yang sangat berbatu.  Asteroid, yang menurut para ilmuwan mungkin agak halus, ternyata tertutup puing-puing dan bebatuan dengan berbagai ukuran. Beberapa bebatuan yang lebih besar menunjukkan bukti mineral yang mengisyaratkan aliran air di masa lalu asteroid.

"Bennu berbagi sifat komposisi ini dengan meteorit yang diubah secara berair.  Korelasi ini menunjukkan bahwa setidaknya beberapa asteroid berkarbon diubah oleh air yang meresap di awal Tata Surya." jelasnya.

Misi OSIRIS-REx masih belum selesai. Tujuan akhir pesawat luar angkasa adalah mengumpulkan sampel permukaan asteroid dan mengembalikannya ke Bumi.

Pesawat luar angkasa itu akan meninggalkan Bennu pada Desember tahun ini dan akan membawa material tersebut ke Bumi di mana ia akan tiba pada akhir 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement