Kamis 08 Oct 2020 17:07 WIB

Peraih Nobel Kimia Mario Molina Tutup Usia

Mario Molina terkenal dengan karyanya tentang ancaman terhadap lapisan ozin dari CFC.

Ilmuwan Meksiko Mario Molina, peraih Hadiah Nobel Kimia, meninggal dunia dalam usia 77 tahun.
Foto: EPA
Ilmuwan Meksiko Mario Molina, peraih Hadiah Nobel Kimia, meninggal dunia dalam usia 77 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEXICO -- Ilmuwan Meksiko Mario Molina, yang menjadi pemenang pertama Hadiah Nobel Kimia di negaranya meninggal pada usia 77 tahun. Pemerintah Meksiko pada Rabu mengonfirmasikan kabar tentang ilmuwan yang terkenal dengan karyanya tentang ancaman terhadap lapisan ozon dari chlorofluorocarbons (CFC).

Molina, yang merupakan salah satu ilmuwan paling terkemuka di Meksiko, melakukan beberapa eksperimen pertamanya pada usia muda di rumah masa kecilnya sebelum menjadi seorang pakar kelas dunia tentang perubahan iklim. Pemerintah Meksiko dan universitas almamaternya mengumumkan kematian Molina, tetapi belum menyebutkan penyebab kematiannya.

Baca Juga

Lahir di Mexico City, Molina adalah lulusan National Autonomous University of Mexico (UNAM) dan mengambil gelar pascasarjana di universitas di Jerman dan Kalifornia, Amerika Serikat. Pada 2008, ia ditunjuk sebagai penasihat ilmiah untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan juga menjadi penasihat pihak berwenang di Ibu Kota Meksiko tentang upaya untuk mengurangi kabut asap dan polusi udara, yang menjadi masalah kronis di kota metropolitan.

Ketika Molina masih kecil, orang tuanya membelikannya mikroskop. Dia ingat pernah mengubah satu kamar mandi menjadi laboratorium darurat dan Molina pada usia 10 tahun sudah melahap biografi para peraih Nobel, seperti Marie Curie.

Pada 1995, Molina, Frank Sherwood Rowland, dan Paul Crutzen dianugerahi Penghargaan Nobel untuk karya mereka yang menunjukkan bahwa CFC yang digunakan dalam kaleng semprot dapat merusak lapisan ozon. Molina bekerja di Scripps Institution of Oceanography di University of California di San Diego (UCSD), sebuah pusat pembelajaran utama tentang fenomena yang terkait dengan perubahan iklim.

Komitmen Molina untuk memerangi pemanasan global membuat dia berselisih dengan pemerintah Meksiko saat ini, yang telah mengejar agenda energi yang bertujuan untuk memperkuat perusahaan energi negara yang model bisnisnya sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil bersifat mencemari. Dalam wawancara dengan Reuters pada Juli, Molina dengan keras mengutuk kebijakan pemerintah Meksiko itu.

Molina mengatakan bahwa tanah airnya "mundur ke abad terakhir - atau sebelumnya" dalam menyikapi tentang perubahan iklim. Penilaian Molina itu dibantah oleh pemerintah Meksiko.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement