REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tahun 2020 seakan menjadi tahun yang menampilkan parade komet. Hingga pertengahan tahun ini ada beberapa komet yang telah dijadwalkan melintasi tata surya. Sebut saja C / 2019 Y1 dan Y4 ATLAS, T2 PanSTARRS, serta 2019 U6 Lemmon.
Namun demikian, diperkirakan masih ada komet-komet lainnya yang akan melintas. Yang terbaru adalah C / 2020 F3 NEOWISE. Diperkirakan komet itu bisa dilihat pada akhir Juli ini ini, jika selamat atau tak hancur saat jarak terdekatnya dengan matahari.
Mengutip Universe Today Rabu (1/7) komet itu pertama ditemukan oleh teleskop ruang angkasa NEOWISE pada 27 Maret 2020. Berada di orbit retrograde, komet itu berada di 129 derajat relatif terhadap bidang ekliptika.
Namun demikian, berbagai pihak akan mulai memfokuskan pandangan pada komet itu di awal Juli. Khususnya, saat mendekati ke orbit Merkurius pada 3 Juli, 0,29 AU (26,97 juta mil / 43,4 juta kilometer) dari Matahari.
Hal itu disebabkan, waktu yang tepat untuk menyaksikan setiap komet adalah ketika komet mulai melakukan pemanasan, mendapat angin matahari dan gravitasinya telah pada kekuatan maksimum.
Komet C / 2020 F3 NEOWISE diperkirakan akan menghasilkan tontonan fajar yang sangat singkat pada Juli. Utamanya, sepekan setelah perihelion, di bawah ketinggian 5 derajat ke timur laut dan 30 menit sebelum matahari terbit.
Jika seandainya komet C / 2020 F3 NEOWISE bertahan bersama melalui perihelion pada awal Juli, dan 'jika' komet itu tetap cerah dan aktif secara aktif, maka diperlukan teropong terbaik yang bisa mengamati belahan Bumi utara pada pertengahan Juli.
Komet itu akan mencapai ketinggian lebih dari 10 derajat di atas ufuk barat, 45 menit setelah matahari terbenam untuk lintang utara pada pertengahan Juli.