REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Para astronom mencatat pada Kamis (2/4), bahwa foto-foto antarbintang (interstellar) komet Borisov yang diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble NASA saat 28 Maret dan 30 Maret, menunjukkan inti memanjang yang tampaknya memiliki dua komponen berbeda. Situasi tersebut sangat berbeda dari yang diamati Hubble saat 23 Maret, ketika nukleus masih menjadi satu kesatuan.
Astronom UCLA David Jewitt yang memimpin pengamatan baru, mengungkapkan kedua potongan ini hampir sama cerahnya. Tetapi itu tidak berarti mereka memiliki ukuran yang setara. Jewitt mengatakan hampir tidak pernah ada kasus yang seperti itu.
“Biasanya, inti utama jatuh sepotong dan potongan kecil dibandingkan dengan inti utama (mengandung sebagian kecil dari total massa). Tapi karena baru saja dikeluarkan dari nukleus, jadi sangat dingin dan esnya mendesis serta menyublim. Hasilnya adalah debu,” ujar Jewitt, seperti yang dilansir dari Space, Ahad (5/4).
Jewitt menambahkan debu merupakan apa yang diterima Hubble di foto-foto ini. Jadi kecil kemungkinan Borisov pecah secara signifikan. Ia memperkirakan Borisov mungkin baru saja kehilangan 0,1 persen menjadi satu persen dari total massa. Jewitt membandingkan kejadian ini seperti skenario mobil yang baru saja menjatuhkan kaca spion.
Tetapi para peneliti tidak tahu pasti apa masalahnya. Mungkin saja sesuatu yang lebih dramatis terjadi begitu saja. Jewitt dan rekan-rekannya berharap untuk mengetahuinya ditambah dengan pengamatan yang dilakukan menggunakan Hubble
Komet Borisov terdeteksi pada Agustus 2019 dan melakukan pendekatan terdekat dengan matahari pada Desember. Borisov adalah benda antarbintang kedua yang diketahui pernah ditemukan di tata surya. Yang pertama adalah objek misterius bernama Oumuamua. Keanehannya yang berlapis-lapis telah memicu spekulasi kemungkinan sejenis pesawat ruang angkasa alien.