REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom telah mendeteksi tujuh kandidat "partikel hantu" yang sulit ditangkap dan eksotis saat mereka mengalir melalui Bumi. Kandidat partikel-partikel tersebut ditemukan dengan menggunakan observatorium IceCube, yang terkubur jauh di dalam es di kutub selatan.
Dilansir Space, Sabtu (16/3/2024), sinyal menunjukkan bahwa tujuh kandidat partikel ini adalah tau neutrino astrofisika. Neutrino adalah partikel tak bermuatan dan hampir tak bermassa yang meluncur melintasi kosmos dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Anehnya, karena parameter tersebut, neutrino hampir tidak berinteraksi dengan apa pun.
Jika Anda adalah pendeteksi neutrino seukuran manusia, Anda harus menunggu sekitar 100 tahun hingga neutrino berinteraksi dengan partikel di tubuh Anda. Oleh karena itu, wajar jika neutrino dijuluki "partikel-partikel hantu".
Partikel-partikel itu bertindak sebagai pembawa pesan penting antara peristiwa-peristiwa angkasa yang kuat dan berenergi tinggi, serta manusia.
Neutrino berenergi tinggi dari sumber kosmik di tepi Bima Sakti disebut "neutrino astrofisika". Ini hadir dalam tiga jenis, atau generasi, yakni neutrino elektron, neutrino muon, dan neutrino tau.
Seperti yang diduga, semua partikel hantu ini sangat sulit dipahami. Tetapi menemukan partikel hantu adalah misi IceCube.
Doug Cowen, salah satu pemimpin studi dan profesor fisika di Penn State University, mengatakan dalam sebuah pernyataan, deteksi tujuh kandidat peristiwa tau neutrino dalam data, dikombinasikan dengan jumlah latar belakang yang diharapkan sangat rendah, memungkinkan manusia mengklaim bahwa sangat kecil kemungkinannya latar belakang berkonspirasi untuk menghasilkan tujuh tau neutrino penipu.
“Penemuan neutrino atau astrofisika juga memberikan konfirmasi kuat atas penemuan awal IceCube tentang aliran neutrino astrofisika yang menyebar," ujar Cowen.
Untuk mendeteksi neutrino-neutrino saat melewati Bumi, IceCube menggunakan rangkaian bola emas yang disebut modul-modul optik digital, atau DOM, yang tertanam di dalam es. Secara total, observatorium tersebut memiliki 5.160 DOM yang terkubur jauh di dalam es Antartika, menunggu neutrino berinteraksi dengan molekul di dalam es dan menghasilkan partikel bermuatan.
Partikel bermuatan ini memancarkan cahaya biru saat mereka bergerak menembus es. DOM mencatat cahaya ini.
Lebih khusus lagi, ketika neutrino tau astrofisika berenergi tinggi berinteraksi dengan molekul-molekul mereka menciptakan emisi cahaya yang khas, termasuk peristiwa kaskade ganda khas yang menghasilkan dua puncak tingkat cahaya yang terdeteksi oleh DOM.
Pada tahun 2013, IceCube melakukan deteksi pertama terhadap neutrino astrofisika. Sekarang observatorium tersebut tampaknya telah mendeteksi khususnya neutrino tau astrofisika yang dapat berfungsi sebagai jenis pembawa pesan kosmik yang benar-benar baru.