Jumat 15 Nov 2019 21:06 WIB

Selesaikan Misi, Pesawat Antariksa Jepang Pulang ke Bumi

Pesawat antariksa mengambil sampel asteroid yang dinamakan Ryugu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Sampel yang diambil dari asteroid Ryugu.
Foto: space.com
Sampel yang diambil dari asteroid Ryugu.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pesawat antariksa pengambilan sampel asteroid Jepang dalam misi Hayabusa 2 memulai perjalanannya pulang, Rabu (13/11). Pengendali misi dan Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengabarkan pesawat ruang angkasa Hayabusa2 kembali ke Bumi pukul 10:05 waktu setempat.

Dilansir di Space, Kamis (14/11), kepulangan ini menandai awal tahap terakhir dari misi mengeksplorasi asteroid yang dijuluki Ryugu. Misi diluncurkan pada Desember 2014.

Baca Juga

Setelah lebih dari setahun menjalankan misi di 'tubuh berbatu', para ilmuwan  akan menghabiskan satu tahun menunggu kembalinya pesawat ruang angkasa ke Bumi.

"Setelah tepuk tangan, Manajer Proyek Yuichi Tsuda menyampaikan ucapan selamat yang terdengar penuh kasih sayang dan sedikit sedih," tulis personel misi di Twitter wahana antariksa itu.

Ketika Hayabusa2 selesai meninggalkan asteroid, salah satu kegiatan khas dari misi ini akan mengambil langkah baru. Selama berbulan-bulan, pesawat ruang angkasa itu telah mengirimkan gambar yang menunjukkan Ryugu secara bertahap tumbuh lebih besar ketika probe mendekati target untuk manuver individu.

Perjalanan kembali ke Bumi akan menghabiskan pesawat ruang angkasa waktu sekitar satu tahun. Ketika Hayabusa2 tiba di dekat Bumi, ia akan mengeluarkan kapsul berisi sampel yang dikumpulkan dari Ryugu.

Kapsul itu harus mendarat di Australian Outback, tempat sampel di mana pendahulu misi, Hayabusa, menyimpan butiran debu asteroid yang diperoleh dengan susah payah.

Hayabusa2 telah menjadi sukses besar sejauh ini. Hayabusa2 telah menyelesaikan semua tugas yang diembannya.

Tetapi langkah jangka panjang misi akan ditentukan setelah para ilmuwan JAXA mempelajari materi di dalam kapsul yang tersebut. Sampel harus membantu tim memahami asal usul asteroid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement