REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdesakan di dalam kereta dengan ratusan penumpang lainnya tidak pernah menyenangkan. Tapi berkat Google Maps, Anda sekarang memiliki sarana membantu mengetahui apakan transportasi publik yang akan digunakan padat atau tidak.
Fitur baru aplikasi Maps telah diluncurkan 4 Juli lalu. Fitur memungkinkan pengguna kereta atau bus melihat terlebih dahulu seberapa sibuk kereta, kereta bawah tanah, atau bus bahkan sedari masih di rumah.
Menurut Mashable, alat itu, pertama kali diuji di Sydney, Australia pada Oktober. Nantinya fitur akan memiliki data untuk 200 kota di seluruh dunia. Termasuk 46 wilayah metro AS. Kota New York, Portland, Los Angeles, dan Bay Area semuanya masuk daftar.
Seperti prediksi yang memberi tahu kapan waktu sebuah restoran padat pengunjung, fitur transportasi baru menggunakan data pengguna yang ditarik selama perjalanan. Yaitu dari pukul 06.00 sampai 10.00 untuk menentukan kapan rute akan menjadi yang paling ramai.
Saat Anda memasukkan tujuan ke Google Maps, fitur baru ini juga akan memberi tahu seberapa besar kemungkinan Anda akan duduk atau berdiri untuk perjalanan yang akan datang. Fitur Google Maps untuk bus mencakup penundaan waktu nyata dan kedatangan untuk bus umum di masing-masing dari 200 kota. Tampilan transit aplikasi akan menunjukkan poin masalah pengguna ke depan di mana bus cenderung mengalami lebih banyak penundaan.
Menurut penelitian, jalur transit paling ramai di dunia adalah di Buenos Aires, Sao Paulo, Paris, Tokyo, dan kereta L New York, dilansir dari laman Travel and Leisure.