Sabtu 25 Aug 2018 11:57 WIB

Republika Kembali Gelar 'Fun Science' untuk Siswa SD

Fun science supaya anak-anak tidak berpikir sains sebagai suatu yang susah.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Dwi Murdaningsih
Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji membuka Kegiatan Fun Science Matematika dan IPA, diselenggarakan oleh Republika dan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Gedung Harian Republika, Sabtu (25/8).
Foto: republika/Muhammad Ikhwanuddin
Wakil Pemimpin Redaksi Republika Nur Hasan Murtiaji membuka Kegiatan Fun Science Matematika dan IPA, diselenggarakan oleh Republika dan Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Gedung Harian Republika, Sabtu (25/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harian Republika bersama Klinik MIPA (KPM) menggelar kegiatan belajar dan bermain bertajuk 'Fun Science' di gedung Harian Republika, Jakarta, Sabtu (25/8). Sebanyak 70 anak kelas 3 hingga 6 sekolah dasar mengikuti kegiatan yang rutin digelar setiap bulannya.

Ruang 'Hikmah' yang digunakan sebagai kelas pun dipenuhi riuh suara anak-anak yang sudah datang sejak beberapa jam sebelum kegiatan dimulai. Dalam kegiatan 'Fun Science' ini, peserta diajak belajar matematika dengan konsep kegiatan jual beli sehari-hari. Selain itu, anak-anak juga melakukam praktikum fisika dan kimia dengan beragam properti seperti balon, minuman soda, garam dan kelereng.

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Republika, Nur Hasan Murtiaji, mengatakan kegiatan 'Fun Science' yang telah rutin dihelat sejak September 2016 lalu ini, bertujuan untuk mengikis anggapan negatif anak-anak terhadap sains.

"Anak-anak kalau bicara sains cenderung sudah pusing duluan. Kita bentuk acara ini supaya mereka tidak berpikir sains sebagai suatu yang susah," ujarnya, Sabtu (25/8).

Selain itu, naluri anak-anak yang suka bermain juga dikemas agar peserta belajar tidak merasa sedang belajar secara konvensional. "Karena itu dibuat format belajar bermain sambil belajar, karena jiwa pelajar sekolah dasar memang cenderung suka permainan," kata dia.

Yang menarik, segala kegiatan yang diikuti peserta tidak dibebankan biaya dengan jumlah tertentu. Orangtua peserta hanya perlu mendaftar dan melakukan registrasi ulang. Setelah itu, orangtua peserta dapat membayar kegiatan sesuai dengan kemampuannya masing-masing.

"Biaya seikhlasnya untuk kegiatan ini semata-mata untuk meningkatkan minat orangtuanya agar mau mengajak anaknya, saudaranya, dan siapapun pada kegiatan ini. Karena kegiatan ini terbuka untuk siapapun," ujar Hasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement